Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan akan menggelar program pasar murah guna membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi dalam menghadapi puasa dan Idulfitri.
“Pasar murah diharapkan menjadi pasar penyeimbang dan dijadikan referensi untuk barang kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang puasa dan Lebaran. Pasar murah juga dapat membantu masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” jelas Mendag Muhammad Lutfi, Senin (16/6/2014).
Komoditas pangan pokok yang dijual di pasar murah tersebut mencakup beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, dan telur, yang dijual baik secara terpisah maupun paket dengan harga yang lebih rendah dari rerata harga pasar.
Lutfi juga mengatakan Kemendag dan Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia akan memastikan kelancaran stok dan stabilitas harga melalui berbagai instrumen selain pasar murah.
Di lain pihak, Perum Bulog (Persero) juga telah siap menghelat operasi pasar melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Dirut Bulog Sutarto Alimoeso akhir pekan lalu mengatakan stok beras medium di gudang mereka masih berjumlah 1,9 juta ton.
Pasokan cadangan beras pemerintah yang dikelola Bulog di gudang Jakarta, ungkapnya, masih berjumlah sekitar 76.000 ton. “Itu berarti dalam posisi yang sangat aman, karena idealnya [pasokan] berjumlah 70.000 ton,” katanya akhir pekan lalu.
Dalam operasi pasarnya, Bulog akan menjual berasnya seharga Rp6.800/kg di Jawa dan Rp6.900/kg di luar Jawa. Adapun, pasokan gula Bulog untuk keperluan Ramadan adalah sekitar 34.000 ton, yang berasal dari impor sejumlah 22.000 ton dan domestik 12.000 ton.