Bisnis.com.JAKARTA- Maskapai Cathay Pacific dan anak perusahaan Dragonair memengangkut 2,5 juta penumpang pada Mei atau meningkat 10,9% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2013.
Berdasarkan rilis yang diterima Bisnis, Rabu (18/6/2014), tingkat isian penumpang meningkat sebesar 4,0 poin persentase menjadi 83,0%, sedangkan kapasitas, diukur dalam kilometer kursi yang tersedia (ASKs), meningkat sebesar 5,8%. Untuk tahun ini hingga akhir Mei, volume penumpang meningkat sebesar 6,8% dibandingkan dengan kenaikan 5,0% dalam kapasitas.
Di bidang kargo, kedua maskapai tersebut membawa 138.448 ton kargo dan surat pada bulan Mei, meningkat 13,9% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Load factor untuk kargo dan surat naik 1,9 poin persentase menjadi 63,0%.
Kapasitas, diukur dengan kilometer yang tersedia kargo ton, naik sebesar 14,0% sedangkan pendapatan kargo dan surat ton kilometer (RTKs) naik sebesar 17,5%. Untuk tahun ini hingga akhir Mei, tonase meningkat sebesar 7,3% sedangkan kapasitas naik sebesar 10,9% dan RTKs meningkat sebesar 11,3%.
General Manager Revenue Management Cathay Pacific, James Tong mengatakan mereka melihat permintaan yang baik dari seluruh jaringan penumpang kami pada bulan Mei, khususnya untuk tujuan di Asia Timur, Australia, Selandia Baru dan Amerika Utara.
Tingkat isian menurutnya cukup tinggi di kabin ekonomi, meskipun peningkatan permintaan untuk Asia Tenggara turun sedikit dari pertumbuhan kapasitas disebabkan oleh isu di sejumlah negara di kawasan tersebut. Permintaan di kabin premium sedikit meningkat dari ekspektasi di bulan lalu meskipun masih di bawah tekanan di semua kelas perjalanan.
General Manager Cargo Sales & Marketing Cathay Pacific, Mark Sutch mengatakan pihaknya melihat kenaikan permintaan dari pasar kunci Hong Kong dan Cina Daratan pada bulan Mei.
Permintaan dari jalur transpasifik tetap kuat, didorong oleh awal musim buah di Amerika Serikat. Namun, momentum di Eropa melemah dan kami akan mengatur kembali jadwal pesawat kargo kami.
“Permintaan dari Intra-Asia pada umumnya sesuai dengan eskpektasi meskipun ekspor dari Dhaka terus dipengaruhi oleh ketidakstabilan di Bangladesh,” katanya.