Bisnis.com, BALIKPAPAN-- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan untuk pembangunan infrastruktur dalam merealisasikan proyek Master Plan Percepatan Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Indonesia membutuhkan dana Rp4.700 triliun.
Menurutnya, dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tak dapat begitu saja digunakan untuk pembangunan infrastruktur.
Oleh karena itu pemerintah mengundang pihak swasta, badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD) agar angka itu dapat tercapai.
"Perlu diketahui, untuk membangun infrastruktur sampai ke 2025 perlu dana Rp4.700 triliun," ujarnya saat menyampaikan sambutan di peresmian proyek MP3EI di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Maulana, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (15/9/2014).
Lebih lanjut, jika dana APBN atau APBD hanya dialokasikan ke pembangunan infrastruktur maka sektor pendidikan, kesehatan dan pengentasan kemiskinan tak akan terjamah.
"Tidak baik bagi rakyat yang memerlukan sentuhan pemerintah," ucapnya.
Dari dana sebesar itu, setelah dihitung, dia melanjutkan komposisi terbesar berasal dari pihak swasta. Lalu berturut-turut diikuti dari BUMN dan BUMD, APBN atau APBD serta gabungan atas semua unsur tersebut. Dengan demikian, itulah yang menurut Presiden ke-6 ini harus dipahami hingga ke Pemerintah Daerah.
"Itu yang harus dipahami oleh pemimpin pemerintahan daerah," tuturnya.
Dia menilai proyek MP3EI yang diikuti dengan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan (MP3KI) berjalan sesuai rencana dan dalam koridor yang benar.
Dia menganggap ini sebagai wujud bahwa pembangunan di daerah adalah tindakan nyata dan bukan wacana semata.
"Dua master plan kita telah bisa melakukan tindakan nyata bukan cuma rencana membangun daerah di seluruh tanah air," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden SBY melakukan hand scanning dan penandatanganan prasasti untuk menandai peresmian proyek MP3EI.
Dalam peresmian itu, hadir pula Menteri Perhubungan EE Mangindaan, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dan Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Tomy Soetomo yang menemani berlangsungnya prosesi hand scanning dan penandatanganan prasasti.
Hari ini, total proyek yang diresmikan dan dilakukan groundbreaking berjumlah 12 proyek di Koridor Jawa dan Kalimantan. Adapun proyek tersebut dengan total,antara lain:
1. Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Maulana di Sepinggan, Balikpapan senilai Rp2,1 triliun.
2. Pembangunan Terminal 2 Bandara Internasional Juanda, Jawa Timur.
3. Perbaikan Gedung VVIP dan VIP Bandara Sultan Aji Muhammad Maulana di Sepinggan, senilai Rp35 miliar.
4. Perluasan landasan pacu atau runaway Bandara Long Apung dengan di Malinau dari 850 menjadi 1.600 meter.
5. Perluasan landasan pacu Long Bawan di Nunukan, Kalimantan Utara dari 950 meter menjadi 1.600 meter.
6. Perluasan landasan pacu Bandara Datah Dawai di Mahakam Ulu, Kaltim Timur dari 850 menjadi 1.600 meter.
7. Pengembanganan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Embalut Unit III di Tenggarong dengan kapasitas 1x60 mw bernilai Rp814,8 miliar.
8. Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Peaking di Kutai Kartanegara bernilai Rp960,1 miliar dengan kapasitas 2x 50 sampai dengan 60mw.
9. Proyek Sisi Nubi Fase 2B dengan nilai investasi Rp8,1 triliun.
10. Proyek Lapangan Ruby dengan nilai investasi Rp5,5 triliun.
Lalu, dua proyek groundbreaking di sektor pendidikan yaitu Institut Teknologi Kalimantan dan Institut Seni dan Budaya Indonesia.
SBY: Pembangunan Infrastruktur Butuh Rp4.700 Triliun
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan untuk pembangunan infrastruktur dalam merealisasikan proyek Master Plan Percepatan Perluasan dan Pengembangan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Indonesia membutuhkan dana Rp4.700 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
9 menit yang lalu
RI Bidik 16 Juta Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada 2025
10 menit yang lalu
Usai Turunkan PPN, Vietnam Gabungkan Kementerian dan Pangkas PNS
26 menit yang lalu