Bisnis.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengusulkan penambahan penyertaan modal bagi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ketimbang melanjutkan pembangunan megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS).
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy S Priatna mengatakan pembangunan JSS dipastikan akan ditunda pada pemerintahan Joko Widodo, meskipun sudah menghabiskan dana untuk studi kelayakan sebesar Rp16 miliar-Rp25 miliar.
Persoalan angkutan itu tidak selesai dengan hanya membangun jembatan. Solusinya itu peremajaan kapal dan tambah dermaga di sana. Kalau perlu, tambah penyertaan modal negara [PMN] untuk ASDP,” ujarnya, Jumat (07/11/2014).
Seperti diketahui, PT ASDP Indonesia Ferry sebelumnya telah memperoleh penambahan PMN senilai Rp308,57 miliar. Hal itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 6/2014 yang mengatur pengalihan barang milik negara (BMN) kepada Kemenhub untuk PT ASDP Indonesia Ferry.
Kepala Bappenas Andrinof Chaniago mengatakan kegiatan maritim di Selat Sunda perlu dikembangkan, dan dipamerkan sebagai identitas maritim. Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur pelabuhan, menambah dermaga dan unit kapal lebih menjadi prioritas.
“Ke depan harus dipikirkan benar-benar pembangunan untuk apa. Idealnya harus untuk masyarakat luas, jangan hanya menguntungkan segelintir pihak. Kalau JSS justru diperkirakan malah menimbulkan ketimpangan sosial dan ekonomi,” jelasnya.