Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperhitungkan dampak resesi di Negeri Matahari Terbit akan mengoreksi ekspor Indonesia hingga 0,4% pada kuartal terakhir tahun ini, melanjutkan kontraksi sejak awal tahun. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, ekspor barang dan jasa hanya akan tumbuh maksimal 0,1%.
Namun, ekspor barang dan jasa diyakini rebound tahun depan dengan pertumbuhan 4,6%-5%, kendati lebih lambat dari pertumbuhan 2013 yang mencapai 5,3%. Adapun secara volume, ekspor tumbuh 4%.
"Dalam pembahasan RDG (rapat dewan gubernur) kemarin, kami sudah perhitungkan perkembangan-perkembangan terkini maupun proyeksi ekonomi global. Kami perhitungkan resesi yang di Eropa maupun perlambatan di Jepang, Tiongkok," ujar Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (17/11/2014).
Dia menuturkan rebound ekspor tahun depan akan diungkit oleh pemulihan ekonomi Amerika Serikat yang mengangkat kembali permintaan barang manufaktur. Ke depan, AS dan India diperkirakan akan menggeser China dan Jepang, negara tujuan ekspor terbesar pertama dan ketiga Indonesia.