Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Perikanan Menurun, Ini Penyebabnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengklaim produksi beberapa komoditas perikanan tahun ini menurun karena faktor iklim yang juga menyebabkan penurunan ekspor.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengklaim produksi beberapa komoditas perikanan tahun ini menurun karena faktor iklim yang juga menyebabkan penurunan ekspor.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (PPHP) KKP Saut P. Hutagalung mengatakan komoditas ekspor, seperti tuna mengalami penurunan sebesar 67% dibandingkan dengan tahun lalu, sedangkan rajungan turun 9%.

Beberapa komoditas kita produksinya tidak baik, seperti kelompok tuna, rajungan. Tuna sebesar US$762 juta tahun lalu, rajungan US$260 juta dolar. Urutan kedua ketiga ekspor ini produksinya tidak cukup bagus tahun ini, ujarnya saat ditemui Bisnis.com, Rabu (19/11/2014).

Dia menambahkan tahun lalu total ekspor perikanan sebesar US$4,18 miliar. Untuk tahun ini, KKP menargetkan ekspor mencapai US$5,1 miliar.

Namun, dia mengatakan hingga September ini, realisasi ekspor baru sebesar US$3,4 miliar atau 60% dari target. Oleh karena itu, dia berharap realisasi ekspor tiga bulan selanjutnya, yaitu Oktober hingga Desember, dapat mencapai target yang ditentukan.

Barangkali nanti sampai akhir tahun jumlah produksinya sama, 660 ribu ton per tahun, tuna dan cakalang. Cuma pada waktu kebutuhan untuk ekspor itu nggak ada. Kan ada timingnya kapan ekspor, ini masalah kita, nggak match, ujarnya.

Saut menambahkan rendahnya produksi tuna dan rajngan dipengaruhi faktor alam. Menurutnya, bahan baku rajungan saat ini sulit.

Rajungan, lanjutnya, tidak bisa tumbuh dalam suhu tinggi, seperti yang belakangan terjadi. Komoditas ini akan tumbuh dengan baik dalam musim basah.

"Itu sebabnya, Vietnam, China kan produksi juga ranjungan, tapi mereka pun sekarang susah. Ini karena perubahan iklim," katanya.

Selain karena alam, faktor harga juga menjadi penentu turunnya ekspor. Dia mengatakan harga cakalang saat ini turun menjadi US$1.100 per kg dari US$2.400. Bayar BBM [Bahan bakar minyak] saja nggak cukup. ekspor cakalang jatuh karena harganya juga jatuh, ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ihda Fadila
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper