Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usulan Perumahan Pekerja Ditolak Pengusaha

Kalangan pengusaha merasa keberatan dengan usulan Kementerian Ketenagakerjaan terkait pengadaan perumahan bagi pekerja.

Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan pengusaha merasa keberatan dengan usulan Kementerian Ketenagakerjaan terkait pengadaan perumahan bagi pekerja.

Ketua Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan pembangunan perumahan di kawasan industri harus dikaji ulang.

Pasalnya usulan tersebut berpotensi menimbulkan permasalahan sosial, di mana kawasan industri rawan dengan adanya permasalahan lingkungan.

Kalangan pengusaha sendiri, sambungnya, tidak bisa secara langsung menyediakan rumah untuk pekerja di lingkungan industri.

Menurutnya mayoritas perusahaan masih belum mampu menyediakan perumahan yang layak secara gratis bagi pekerja.

Sanny menambahkan, pengusaha hanya bisa memberikan kemudahan akses kepemilikan rumah bagi pekerja, misalnya memberikan pinjaman uang muka perumahan.

“Kami bisa mengupayakan kemudahan kepemilikan, bukan membangun rumah dan diberikan secara gratis,” katanya, Rabu (26/11/2014).

Hal senada dikatakan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J. Supit yang menilai himbauan Menteri Ketenagakerjaan untuk penyediaan rumah bagi pekerja akan sulit direalisasikan oleh seluruh pengusaha.

Sebab masing-masing perusahaan memiliki kekuatan finansial yang berbeda. “Tidak semua perusahaan punya kemampuan. Harusnya pemerintah memberikan insentif bagi perusahaan yang bisa menyediakan rumah bagi pekerja,” katanya.

Anton mengusulkan agar pemerintah memanfaatkan anggaran BPJS Ketenagakerjaan untuk kebutuhan perumahan bagi pekerja. Terlebih BPJS Ketenagakerjaan sendiri telah memberikan berbagai kemudahan akses kepemilikan rumah.

“Untuk waktu dekat pemerintah manfaatkan saja dana yang bisa dipakai di BPJS Ketenagakerjaan, itu saja dimanfaatkan dulu,” ujar Anton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Sumber : Antara
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper