Bisnis.com, BEKASI - Industri properti di koridor timur DKI Jakarta dinilai tetap prospektif dengan pertumbuhan kawasan industri dan apartemen di tengah perkiraan masih terjadinya perlambatan pasar.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda mengatakan perlambatan pasar mulai 2014 cenderung masih akan berlanjut hingga tahun depan.
Namun, dia menilai pasar properti di koridor timur ibu kota yang meliputi Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi hingga Kabupaten Karawang memiliki potensi perkembangan yang cukup baik.
Dia menjelaskan sektor industri yang menyediakan pengembangan lahan industri pada tahun depan akan mulai kembali bergairah.
“Meskipun secara umum melambat, namun sektor industri relative lebih membaik,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (8/12/2014).
Data Himpunan Kawasan Industri menyebutkan penyerapan lahan industri di Jabodebek dan Banten dalam beberapa tahun terus melambat. Setelah terserap 1.200 hektare pada 2011, penyerapan terus melambat, yakni 650 ha pada 2012 dan 450 ha pada 2013.
Sedangkan, penjualan lahan di kawasan industri Jabodebek dan Banten hingga kuartal III/2014 mencapai sekitar 325 ha. Dari jumlah tersebut, 50% penyerapan berasal dari kawasan di Kota dan Kabupaten Bekasi.
Prospektifnya pengembangan kawasa industri, lanjut Ali, juga akan mendorong peningkatan permintaan hunian vertikal bagi ekspatriat. Dengan begitu, dia menuturkan pertumbuhan pasar apartemen di koridor timur akan cukup prospektif di tahun-tahun mendatang.
Di luar kawasan industri, dia menyatakan suplai hunian vertika apartemen juga akan bertumbuh. Kendati begitu, penyebarannya masih akan terbatas di wilayah perkotaan.
“Apartemen kelas menengah relatif bagus tapi suplainya terbatas di perkotaan,” ujarnya.