Bisnis.com, MARTAPURA - Ikan patin produksi Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, yang berasal dari budidaya minapolitan maupun kolam skala kecil siap diekspor untuk memenuhi pasar luar negeri.
"Produksi ikan patin dari budidaya minapolitan maupun petambak kolam cukup besar sehingga bisa di ekspor," ujar Bupati Banjar Khairul Saleh di Martapura, Minggu (21/12/2014).
Ia mengatakan kelebihan ikan patin yang dibudidayakan baik dalam kawasan minapolitan maupun kolam adalah ukuran dan beratnya yang bisa memenuhi standar ekspor.
Disebutkan, produksi ikan patin per hari mampu memenuhi kebutuhan bagi tiga provinsi di Kalimantan yakni Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
"Produksi sudah mampu memenuhi permintaan skala regional sehingga tinggal menunggu sikap pemerintah, apakah berani hentikan impor diganti pasokan patin Banjar," katanya.
Menurut dia, budidaya perikanan Kabupaten Banjar khususnya jenis patin di kawasan minapolitan cukup berhasil sehingga produksi per kapita tertinggi di Kalsel.
Selain produksi tertinggi, jenis ikan patin yang dibudidayakan merupakan terbaik di Indonesia bahkan dunia, sehingga bisa di ekspor memenuhi permintaan pasar luar negeri.
"Ukuran dan berat ikan patin yang dibudidayakan mampu memenuhi standar pasar luar negeri sehingga bisa menjadi salah satu komoditas ekspor bidang perikanan," ujarnya.
Kepala Dinas Perikanan Kelautan Banjar Noor Ifansyah Fani mengatakan, pihaknya mengelola Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang dibangun sejak 2012 dari Dana Alokasi Khusus.
Dikatakan, UPI yang berlokasi di Desa Cindai Alus dilengkapi fasilitas Air Blast Freezer (ABF) kapasitas 2 ton, Cold Storage untuk 2 ton ikan serta ruang proses dan kelengkapannya.
"Selain UPI, kawasan minapolitan juga dibangun kantor UPP/UPT, Pos Penyuluhan, Pos Pelayanan Ikan Terpadu (Posikandu), dan pabrik es mini," katanya.