Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

EKSEKUSI MATI WNA AUSTRALIA: Kunjungan Wisman Bakal Jeblok?

Pelaku usaha pariwisata menilai pelaksanaan eksekusi hukuman mati bagi terpidana kasus narkotika yang berasal dari Australia akan berdampak pada kunjungan turis asal Negeri Kangguru tersebut ke Indonesia, khususnya Bali. Apalagi, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan ada kemungkinan masyarakat Australia memboikot melaksanakan perjalanan ke Indonesia.
Keluarga dari terpidana mati Andrew Chan berkunjung di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Sabtu (7/2/2015). Dua warga Australia terpidana mati dalam kasus penyelundupan heroin atau disebut anggota Bali 9 yaitu Myuran Sukumaran dan Andrew Chan memohon kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk tidak dieksekusi/Antara
Keluarga dari terpidana mati Andrew Chan berkunjung di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Sabtu (7/2/2015). Dua warga Australia terpidana mati dalam kasus penyelundupan heroin atau disebut anggota Bali 9 yaitu Myuran Sukumaran dan Andrew Chan memohon kepada pemerintah Indonesia untuk memberikan kesempatan kedua bagi mereka untuk tidak dieksekusi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku usaha pariwisata menilai pelaksanaan eksekusi hukuman mati bagi terpidana kasus narkotika yang berasal dari Australia akan berdampak pada kunjungan turis asal Negeri Kangguru tersebut ke Indonesia, khususnya Bali. Apalagi, Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan ada kemungkinan masyarakat Australia memboikot melaksanakan perjalanan ke Indonesia.

Ketua The Association of Indonesian Tour and Travel Agencies (ASITA) Asnawi Bahar penurunan turis asal Australia ke Bali jelang pelaksanaan eksekusi mati bagi dua terpidana kasus narkoba Bali Nine, yaitu Andrew Chan and Myuran Sukumaran akan berdampak pada pandangan beberapa warga Australia terhadap Indonesia. 

"Kasus ini sudah menjadi polemik di kalangan warga Australia. Saya memprediksi akan terjadi penurunan kunjungan wisatawan, khususnya ke Bali, sebesar 10%-15%. Turis asal negara tersebut pasti akan mempertimbangkan rencana liburan mereka dalam waktu dekat," ujarnya kepada Bisnis.com, Minggu (15/2/2015).

Kendati demikian, dia berharap penurunan kunjungan hanya terjadi sementara sehingga tidak berdampak signifikan pagi industri pariwisata di Pulau Dewata dalam waktu lama. Apalagi, tambahnya, Bali sudah menjadi destinasi liburan utama bagi wisman Australia. 

Menurutnya, turis Australia sudah berangkat ke Bali tanpa perlu mengggunakan jasa biro perjalanan (walking guess). Selain itu, banyak pula warga Australia yang menanamkan modal atau melaksanakan bisnis di bidang pariwisata di sana. Asnawi berkilah para investor Australia tentu tidak serta-merta memberhentikan bisnis yang dia kelola karena hal ini.

"Saya optimistis kunjungan wisman Australia akan membaik setelah ini. Contohnya, kunjungan warga Australia anjlok kala terjadi kasus Bom Bali beberapa tahun lalu. Namun, kunjungan berangsur pulih beberapa bulan setelah itu," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan Australia yang berkunjung ke Indonesia pada Desember 2014 mencapai 105.816 orang. Turis asal Negeri Kangguru tersebut berkontribusi sebesar 11,59% dari total wisman Desember yakni 915,3 ribu kunjungan wisman.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper