Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan pelaku industri padat karya menyatakan kesiapannya untuk ekspansi ke luar Jawa untuk memperluas kesempatan kerja pada tahun ini.
Ketua Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (Apmeti) Danang Sasongko mengatakan sejauh ini kawasan luar Jawa yang sudah dijadikan alternatif atau kawasan industri baru adalah daerah Kalimantan dan Sumatera.
Danang mengklaim bahwa kawasan luar Jawa memiliki ketersediaan yang melimpah untuk sektor mainan anak. Namun untuk bahan baku penunjang seperti cat dan bahan kimia lain masih tetap harus didatangkan dari Jawa.
“Industri kami sudah ada yang berkembang di Palangkaraya dan Bengkulu. Jika pemerintah berani menjamin ketersediaan bahan baku penunjang dan pasokan bahan pokok, perluasan ke luar Jawa akan sangat efektif,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (13/2/2015).
Untuk industri mainan, sambungnya, ada dua pembagian tenaga kerja, yakni tenaga kerja utama yang merupakan pekerja ahli di industri tersebut, serta tenaga kerja pembantu yang biasanya bisa diisi langsung oleh masyarakat sekitar, dengan pembagian satu perusahaan biasanya memiliki 30% tenaga utama dan 70% tenaga penunjang.
Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menilai, ada tiga yang harus dilakukan pemerintah jika ingin target penyerapan tenaga kerja pada tahun ini tercapai, yakni kelayakan infrastruktur, ketersediaan bahan baku, serta ketersediaan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri tersebut.
Dari ketiga hal tersebut, infrastruktur dan ketersediaan bahan baku menurut Ade adalah dua hal yang harus diprioritaskan oleh pemerintah, sehingga perusahaan bisa lebih efisien baik dari segi waktu maupun biaya.
“Kalau tenaga kerja pengusaha masih bisa mengatasi. Tenaga ahli kemungkinan masih dari Jawa, tapi untuk tenaga lain bisa langsung kami serap dari masyarakat sekitar,” ujarnya.
Industri Padat Karya Siap Ekspansi ke Luar Jawa
Kalangan pelaku industri padat karya menyatakan kesiapannya untuk ekspansi ke luar Jawa untuk memperluas kesempatan kerja pada tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
8 menit yang lalu
Rempang Kembali Memanas, Bagaimana Nasib PSN Milik Tomy Winata?
17 menit yang lalu
WIKA Lunasi Sebagian Obligasi Seri A Tahap I dengan Call Option
39 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
1 jam yang lalu