Bisnis.com, JAKARTA - Jalur Samudera Cheng Ho (JSC) telah ditetapkan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sebagai program pariwisata utama dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia terutama dari China dan pasar Asia lainnya.
Menpar Arief Yahya mengatakan JSC akan menjadi brand pariwisata kelas dunia yang mapan karena didukung oleh infrastruktur pariwisata berkualias tinggi . JSC menjadi daya tarik tinggi dalam meningkatkan kunjungan wisman dari China serta pasar Asia lainnya, kata Arief Yahya, Sabtu, (21/2/2015).
Menurutnya, pariwisata di sepanjang destinasi JSC akan menjadi sektor yang memiliki prospek ekonomi yang bagus serta mampu menarik investasi secara berkelanjutan. Pariwisata JSC akan mendorong perbaikan terhadap pengelolaan lingkungan dan budaya secara berkelanjutan serta menjadi wahana perdamaian antar bangsa dan pertukaran kebudayaan seperti yang dilakukan dalam lawatan jalur samudera Laksamana Cheng Ho pada Abad ke-14 yang lalu.
Selain itu para pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata di sepanjang destinasi JSC yakni; Banda Aceh, Batam, Tanjung Pandang Belitung, Palembang Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Denpasar Bali akan meningkatkan kerja sama secara intensif untuk meraih manfaat positif dari pariwisata JSC.
Seperti diketahui hubungan Indonesia dengan China sudah terjalin sejak berabad-abad silam, ditandai dengan hubungan para pedagang melalui Jalur Sutera Maritim serta hubungan pemerinah dalam Jalur Samudera Cheng Ho pada Abad ke-14.Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di forum APEC tahun lalu telah sepakat untuk meningkatkan kerjasama kedua negara yang sejak lama mempunyai hubungan sejarah yang panjang.
China merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. Tahun lalu jumlah kunjungan wisman China ke Indonesia sebanyak 827 ribu wisman, sementara tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 juta wisman dan tahun 2016 meningkat menjadi 3 juta wisman China. Sebagian besar wisman China yang berwisata ke Indonesia menggunakan akses penerbangan langsung dari Bandara Beijing, Guangzhou, Shanghai, Fuzhou, Xiamen menuju destinasi unggulan di Indonesia antara lain Bali, Jakara, dan Batam.
"Wisman China yang berkunjung ke Indonesia sebagian besar berwisata ke Bali sebesar 52%, ke Jakarta 32%, dan tempat lainnya sebanyak 16%. Wisman China datang secara berkelompok dan menggunakan jasa agen biro perjalanan wisata dengan pemandu berbahasa Mandarin untuk menikmati wisata belanja, kuliner dan budaya," pungkasnya.
Menurutnya, pariwisata di sepanjang destinasi JSC akan menjadi sektor yang memiliki prospek ekonomi yang bagus serta mampu menarik investasi secara berkelanjutan. Pariwisata JSC akan mendorong perbaikan terhadap pengelolaan lingkungan dan budaya secara berkelanjutan serta menjadi wahana perdamaian antar bangsa dan pertukaran kebudayaan seperti yang dilakukan dalam lawatan jalur samudera Laksamana Cheng Ho pada Abad ke-14 yang lalu.
Selain itu para pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata di sepanjang destinasi JSC yakni; Banda Aceh, Batam, Tanjung Pandang Belitung, Palembang Jakarta, Cirebon, Semarang, Surabaya, dan Denpasar Bali akan meningkatkan kerja sama secara intensif untuk meraih manfaat positif dari pariwisata JSC.
Seperti diketahui hubungan Indonesia dengan China sudah terjalin sejak berabad-abad silam, ditandai dengan hubungan para pedagang melalui Jalur Sutera Maritim serta hubungan pemerinah dalam Jalur Samudera Cheng Ho pada Abad ke-14.Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan bilateral di forum APEC tahun lalu telah sepakat untuk meningkatkan kerjasama kedua negara yang sejak lama mempunyai hubungan sejarah yang panjang.
China merupakan pasar utama pariwisata Indonesia. Tahun lalu jumlah kunjungan wisman China ke Indonesia sebanyak 827 ribu wisman, sementara tahun 2015 ditargetkan sebanyak 2 juta wisman dan tahun 2016 meningkat menjadi 3 juta wisman China. Sebagian besar wisman China yang berwisata ke Indonesia menggunakan akses penerbangan langsung dari Bandara Beijing, Guangzhou, Shanghai, Fuzhou, Xiamen menuju destinasi unggulan di Indonesia antara lain Bali, Jakara, dan Batam.
"Wisman China yang berkunjung ke Indonesia sebagian besar berwisata ke Bali sebesar 52%, ke Jakarta 32%, dan tempat lainnya sebanyak 16%. Wisman China datang secara berkelompok dan menggunakan jasa agen biro perjalanan wisata dengan pemandu berbahasa Mandarin untuk menikmati wisata belanja, kuliner dan budaya," pungkasnya.