Bisnis.com, SEMARANG - Badan Pengurus Daerah Gabungan Importir seluruh Indonesia (BPD Ginsi) Jawa Tengah memastikan tidak ada kegiatan importasi pakaian bekas atau pakaian awul-awul di wilayah ini.
Ketua BPD Ginsi Jateng Budiatmoko mengatakan larangan pemerintah perihal pakaian bekas impor dipastikan tidak melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
"Kalau ada pakaian bekas impor yang ada di Jateng ini didatangkan dari luar provinsi, utamanya dari Sumatra," papar Budiatmoko disela-sela acara Pengukuhan BPD Jateng di Semarang, Selasa (24/2/2015).
Pihaknya mengatakan pedagang pakaian bekas impor biasanya belanja dari luar daerah kemudian dijual di beberapa titik. "Itu di luar wewenang kami. Importir hanya melakukan importasi barang dengan potensi eskpor, seperti bahan baku tekstil," ujarnya.
Seperti diketahui, peredaran pakaian bekas impor sangat meresahkan pedagang pakaian lokal. Pantauan Bisnis.com, keberadaan pedagang pakaian impor berada di lima titik di Semarang Jateng.