Bisnis.com, JAKARTA—Unilever meminta Pemerintah menjaga pengelolaan kelapa sawit secara berkelanjutan, agar produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang dihasilkan dapat dijual di pasar global.
Sofyan Djalil, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan Unilever berkomitmen untuk menggunakan CPO lokal dengan syarat memenuhi standar internasional.
Untuk itu, perusahaan tersebut meminta Pemerintah bekerjasama untuk meningkatkan pengelolaan kelapa sawit secara berkelanjutan.
“Masyarakat internasional sangat peduli dengan isu pemanasan global, dan Indonesia sebenarnya sudah memiliki inisiatif yang bagus untuk mengelola kelapa sawit secara berkelanjutan,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (27/2).
Sofyan menuturkan saat ini sudah ada Indonesian Sustainable Palm Oil sebagai standar pengelolaan kebun sawit di dalam negeri. Standar tersebut untuk menepis anggapan bahwa CPO asal Indonesia didapatkam dengan cara yang merusak lingkungan.
Menurutnya, Unilever nantinya akan mengolah CPO dalam negeri menjadi produk derivatif yang sebagian besar untuk kebutuhan pasar global.
Pemerintah sendiri akan terus berupaya memperbaiki infrastruktur agar dapat menarik investasi. Pengembangan sejumlah pelabuhan menjadi salah satu cara agar investor dapat menekan biaya logistik.
“Unilever berterima kasih kepada Presiden, karena pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung dapat menekan biaya logistik,”
Seperti diketahui, Unilever telah membangun pabrik dengan total investasi mencapai Rp2 triliun di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei. Pabrik tersebut nantinya akan memproduksi Oleochemical.
Unilever Minta Pemerintah Jaga Tata Kelola Industri CPO
Unilever meminta Pemerintah menjaga pengelolaan kelapa sawit secara berkelanjutan, agar produk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang dihasilkan dapat dijual di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

26 menit yang lalu
Local vs Imports: Weighing Pros and Cos of TKDN Relaxation

1 jam yang lalu
Rating dan Target Terbaru JP Morgan untuk Indocement (INTP)
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

21 menit yang lalu
Kementan soal Kuota Impor Mau Dihapus: yang Menikmati Rakyat RI

40 menit yang lalu
Kementerian PU Buka Suara soal Heboh BMW Terjun di Tol Krian-Gresik

57 menit yang lalu
Proyek Bandara IKN Sudah Rampung, Kapan Mulai Beroperasi?
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
