Bisnis.com, JAKARTA - Karyawan PT Berau Coal Tbk (BRAU) menggelar aksi damai yang menyuarakan penolakan terhadap dominasi asing dalam pengelolaan perusahaan pertambangan batu bara di Kalimantan Timur ini.
"Aksi damai ini mewakili 11.657 karyawan Berau Coal," kata M.Lukman Rahim, Ketua Serikat Pekerja Berau Coal, Kamis (9/4/2015).
Lukman mengatakan Berau Coal mengeksploitasi sumber daya alam batu bara milik rakyat Indonesia. Keberadaan perusahaan ini semestinya dimaksimalkan untuk kepentingan warga Berau dan Indonesia secara keseluruhan. "Bukan untuk manfaat maksimal bagi bangsa asing".
Sehubungan itu, Lukman menolak kendali berlebihan warga asing dalam kepemilikan saham maupun kepemimpinan Berau Coal.
Dia menengarai indikasi tambang Berau Coal telah dijadikan penjaminan utang oleh kepentingan asing. "Muaranya menekan kesejahteraan karyawan dan tidak memberikan manfaat bagi masyarakat".
Kendali asing dalam manajemen Berau Coal, paparnya, terlihat adanya penempatan posisi strategis yang didominasi oleh ekspatriat. Padahal, anak bangsa Indonesia sudah terbukti mampu mengelola sumber daya alam sesuai nilai kearifan lokal dan Indonesia.
Lukman meminta pemerintah mendukung sikap serikat pekerja ini demi kepentingan nasional masa mendatang. Menurutnya, batu bara adalah kekayaan alam yang harus dipergunakan demi kemakmuran rakyat Indonesia.
Berdasarkan laporan kepada Bursa Efek Indonesia per 27 Februari 2015, pemegang saham utama Berau adalah Vallar Investment UK Limited sebesar 84,74%. Vallar adalah perusahaan investasi yang berbasis di Inggris.
BERAU COAL Tbk (BRAU): Serikat Pekerja Tolak Dominasi Asing
Karyawan PT Berau Coal Tbk (BRAU) menggelar aksi damai yang menyuarakan penolakan terhadap dominasi asing dalam pengelolaan perusahaan pertambangan batu bara di Kalimantan Timur ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium