Bisnis.com, JAKARTA -- Gabungan 22 lembaga masyarakat sipil di Tanah Air ingin mewujudkan kolektif market produk produksi komunitas adil dan lestari yang selama ini belum banyak mendapatkan perhatian di Ibu Kota, sementara pasarnya cukup besar di tingkat daerah.
Untuk pertama kali, gabungan lembaga tersebut akan menampilkan produk komunitas adil dan lestari itu pada kegiatan Festival Panen Raya Nusantara (Parara) 2015 di Lapangan Banteng pada 6-7 Juni 2016.
Festival itu diharapkan menjadi pintu masuk bagi eksistensi kewirausahan komunitas kepada publik yang lebih luas.
Jusupta Tarigan, Kepala Sekretariat Panen Raya Nusantara (Parara) yang mewakili penggiat Panen Raya Nusantara mengatakan produk dari komunitas adil dan lestari itu mempunyai peluang pasar yang besar di tingkat daerah, nasional dan mancanegara, karena merupakan produk yang bahan berasal dari bahan alami.
Produk adil dan lestari itu merupakan produk UKM antara lain tas anyaman dari Kalimantan, madu dari Banten, tunun ikat Kalimantan yang menggunakan pewarna alami dari hutan, madu hutan yang dikelola secara alami, beras organik, berbagai produk pangan lokal yang berbasis sagu dari Riau, umbi-umbian dari Yogyakarta.
Anggota berkolaborasi itu antara lain NTFP-EP, WWF, Walhi, Kehati, Rumah Organik, Perkumpulan Telapak Bogor, Jaringan Madu Hutan Nusantara.