Bisnis.com MANADO – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Sulawesi Utara mengincar pelaku usaha sebagai pengelola pasar lelang komoditi agro pada 2016 sehingga bisa merangsang perdagangan di dalam negeri.
Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut Hanny Wajong mengatakan selama ini pihaknya merupakan pelaksana pasar lelang komoditi agro. Namun, seiring dengan adanya kebijakan dari Kementerian Perdagangan untuk melakukan revitalisasi pasar lelang komoditi agro maka mulai 2016 pelaksana kegiatan itu akan dilakukan oleh swasta.
“Sayangnya, hingga saat ini kami belum memperoleh pihak swasta yang secara jelas mau sebagai pelaksana. Padahal, ini juga merupakan peluang usaha,” katanya saat membuka Pasar Lelang Komoditi Agro Ke-3 Tahun 2015 di Manado, Rabu (6/5/2015)
Dia yakin bila pasar lelang dilakukan oleh swasta maka kegiatan pasar lelang akan lebih bergairah. Menurutnya, syarat untuk menjadi pelaksana pasar lelang cukup mudah. Salah satunya wajib berbadan hukum baik perseroan terbatas (PT) atau persekutuan komanditer (CV).
Syarat lainnya, pelaku usaha harus memiliki modal minimal Rp250 juta dan memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). “Ini tidak melalui tender. Setiap pelaku usaha yang tertarik bisa ajukan ke kami paling lambat Oktober tahun ini,” katanya.
Menurutnya, kendati pengelolaan pasar lelang komoditi agro bakal dilepas ke swasta, tetapi pihaknya tetap akan melakukan pendampingan. Dia mengungkapkan pendampingan itu berupa komputerisasi pendataan pasar lelang, agar penyelenggaraan pasar lelang tersebut bisa langsung termonitor oleh pusat.
Khusus untuk pasar lelang komoditi agro kali ini, lanjutnya, dia berharap agar dari kegiatan tersebut ada eksekusi transaksi perdagangan sehingga kegiatan itu bisa merangsang pertumbuhan perdagangan komoditas agro di dalam negeri.
“Selain itu, kegiatan ini juga bisa sebagai sarana edukasi bagi masyarakat untuk berdagang dan menjual produk mereka,” katanya.
Bahkan, pada kegiatan pasar lelang komoditi agro kali ini ada pelaku usaha yang jauh datang dari Jawa Timur untuk melihat potensi komoditas agro di Sulawesi Utara. Dia juga berharap agar dari kunjungan itu ada transaksi perdagangan.
Pasalnya, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang telah menyerahkan pengelolaan pasar lelang komoditi agro ke swasta mulai tahun ini dengan nama Pasar Puspa Agro. “Untuk itu, saya juga berharap agar pelaku usaha di Sulut juga berminat untuk menjadi penyelenggara kegiatan ini pada tahun depan,” ujarnya.
