Bisnis.com, JAKARTA--PT Pelabuhan Indonesia terus memacu pembangunan Pelabuhan New Priok. Pembangunan yang memanfaatkan reklamasi ini akan menyediakan tujuh unit terminal petikemas dan dua unit terminal produk.
Untuk mendukung reklamasi, saat ini telah terpasang 12.000 titik tiang pancang yang berbentuk lurus dengan perhitungan yang tepat. Sementara itu, untuk mendapatkan material reklamasi, Pelindo II telah mengeruk laut yang menghasilkan material sebanyak 25 juta ton per kubik.
"Yang sudah selesai sekarang ada 12.000 titik tiang pancang. Itu akhir tahun sudah jadi daratan," kata Direktur Utama PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) Dani Rusli Utama, di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (8/5/2015) malam.
Tekad mendatangkan kapal-kapal besar membutuhkan tingkat kedalam laut. Laut dikeruk hingga kedalaman 16 meter, sementara struktur dermaga memiliki kekuatan hingga kedalaman laut 20 meter. Material pengerukan laut tersebut dimanfaatkan untuk reklamasi.
Pembangunan New Priok fase pertama akan rampung pada 2018 dengan menyelesaikan tiga terminal petikemas yang memiliki daya tampung hingga 4,5 juta petikemas per tahun. Selain itu, dua terminal produk mampu menampung produk minyak dan gas hingga 10 juta m3 per tahun. Keseluruhannya memiliki luas 212 hektare.
Tanjung Priok lama memiliki luas daratan 647 ha dan perairannya 650 ha. Pembangunannya selama 130 tahun. Jadi, New Priok ini skalanya luar biasa karena dibangun dalam lima tahun, ucapnya.