Bisnis.com, JAKARTA— Kresna Securities menyatakan pelaku pasar kembali melepas surat berharga Indonesia menjelang bulan puasa Ramadan karena terpengaruh ketidakpastian kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Rate).
Kondisi itu, menurut Kresna, aksi jual tersebut tidak mengherankan. Mengingat sentimen pasar global masih akan menjadi penopang likuiditas pada lelang Surat Utang Negara (SUN) yang akan dilakukan hari ini dengan target senilai Rp2 triliun.
Menurut Kresna, pelaku pasar kembali melepas surat utang Eropa setelah isu utang Yunani kembali mewarnai perdebatan di kawasan Eropa. Hal itu mendorong yield surat utang Jerman dan Prancis naik 36bps dan 37bps ke 0,84% dan 1,16%.
Hal serupa juga terjadi di seberang Atlantik pada saat partisipan melepas surat berharga AS, terlebih setelah Fed kembali tidak memberi kepastian akan timeline kenaikan suku bunga acuan. Hal ini mendorong yield surat utang AS naik 29bps ke 2,41%, menurut Kresna.
“Sisi positifnya, likuiditas pasar surat Indonesia masih terjaga. Pada lelang sukuk yang dilakukan pada pekan lalu (3/06), total permintaan yang masuk mencapai Rp4,8 trliun dan pemerintah menyerap Rp1,7 triliun,” menurut Kresna sebagimana dikutip, Selasa (9/6/2015) .