Bisnis.com, BALIKPAPAN - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menginspeksi Pasar Klandasan dan Pasar Baru untuk mengecek ketersediaan bahan pangan menjelang bulan puasa Ramadan.
Berdasarkan pantauan Bisnis.com, Rizal menginspeksi Pasar Klandasan bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Suharman Tabrani, Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Balikpapan Yosmianto dan sejumlah pejabat lainnya.
Selama inspeksi, Rizal berdiskusi dengan para pedagang dan warga yang berbelanja di Pasar Klandasan. Dia juga membeli makanan-makanan ringan, buah dan beberapa bahan pangan lainnya.
Dia mendapati kenaikan harga yang cukup tinggi pada dua komoditas yang sering mengalami fluktuasi harga dan menyebabkan inflasi yakni daging ayam dan sawi hijau.
“Daging ayam ini naiknya cukup tinggi, dari Rp16.000 menjadi Rp23.000, nanti akan kami cek ke pemaosk kenapa naiknya sangat tinggi. Selain itu sawi hijau juga naik dari Rp4.000 menjadi Rp6.000. Sementara sayur lain harganya masih normal,” kata Rizal, Ahad (14/6).
Mantan Pemimpin Redaksi Harian Kaltim Post ini menyatakan jajaran Pemkot Balikpapan akan mengontrol harga-harga sayur-sayuran agar tak melonjak terlalu tinggi saat bulan puasa.
Selain itu, Rizal juga menemukan beberapa penjual ikan yang masih menjual daging ikan dengan kondisi yang tidak layak dikonsumsi namun masih dijual di pasaran.
“Seharusnya itu sudah tidak dijual lagi".
Wali Kota Balikpapan Inspeksi Pasar Klandasan dan Pasar Baru
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menginspeksi Pasar Klandasan dan Pasar Baru untuk mengecek ketersediaan bahan pangan menjelang bulan puasa Ramadan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
7 menit yang lalu
Ekonom: Harusnya Pengusaha Lebih Takut PPN 12% dibanding UMP 6,5%
2 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
2 jam yang lalu