Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR menyepakati besaran volume minyak tanah sebesar 0,7 juta kiloliter dan solar bersubsidi sebesar 16 hingga 18 juta kiloliter dalam RAPBN 2016.
Menteri ESDM Sudirman Said awalnya mengusulkan besaran volume solar bersubsidi sebesar 16,82 juta kiloliter hingga 17,22 juta kiloliter.
Namun, akhirnya Kementerian ESDM dan Komisi VII menyepakati besaran volume solar bersubsidi sebesar 16 juta hingga 18 juta kiloliter.
Kesepakatan dicapai dalam rapat kerja yang digelar Rabu (24/6) pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Sementara untuk minyak tanah, kesepakatan volume sebesar 700.000 kiloliter sesuai dengan usulan pemerintah.
Subsidi LGV yang diusulkan sebesar Rp1.500 per liter setara Premium (lsp) dihapus karena volume penjualan masih kecil, sehingga masih bisa ditanggung oleh PT Pertamina (Persero).
Sebelumnya, Komisi VII DPR dan Kementerian ESDM juga telah menyepakati besaran subsidi solar sebesar Rp1.000 per liter dalam RAPBN 2016.
Volume Solar & Minyak Tanah Disepakati
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR menyepakati besaran volume minyak tanah sebesar 0,7 juta kiloliter dan solar bersubsidi sebesar 16 hingga 18 juta kiloliter dalam RAPBN 2016.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Fauzul Muna
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium