Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina EP akan mengebor sembilan sumur eksplorasi sepanjang tahun ini dengan target penemuan cadangan sebesar 90 juta barel setara minyak (MMboe).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan Pertamina EP akan mengebor sembilan sumur eksplorasi dengan rincian lima sumur wildcat yang merupakan sumur yang dibor pertama kali untuk menentukan keterdapatan minyak dan gas pada lokasi yang masih baru dan 4 sumur deliniasi yang bertujuan untuk mencari batas-batas penyebaran migas pada lapisan penghasilnya. Dari kegiatan eksplorasi tersebut, anak usaha Pertamina itu menargetkan penemuan cadangan migas sebesar 90 MMboe selama 2015.
Rinciannya, cadangan minyak sebeaar 22 juta barel minyak (MMbo) dan gas bumi sebesar 390 miliar standar kaki kubik (bscf). "Kegiatan pencarian sumber migas dilakukan dari Aceh hingga Papua," katanya melalui pernyataan resmi kepada Bisnis di Jakarta, Sabtu (27/6/2015).
Selain kegiatan pengeboran, perusahaan pelat merah itu merencanakan kegiatan survei seismik sepanjang 1.167 kilometer yang terdiri dari wilayah Area Sumatera Utara untuk survei Garcinia dan Seremban, Area Sumatera Selatan untuk survey Karbela dan Selingsing, Area Jawa Barat untuk survei Akasia Besar, Area Jawa Timur untuk survei Lumajang, Area Kalimantan untuk survei Tanjung dan Bunyu, serta di Area Papua untuk survei Kupalanda.
Dwi mengklaim Pertamina tetap berkomitmen melaksanakan kegiatan eksplorasi kendati harga minyak dunia tengah anjlok. “Ketahanan energi itu nafasnya ada di penemuan cadangan, kalau tidak dilakukan eksplorasi maka ketahanan energi bisa terganggu," tegasnya.
Kegiatan seismik yang dilakukan di Bunyu tahun ini merupakan kegiatan seismik yang dilakukan untuk kelima kalinya dengan target panjang lintasan sepanjang kurang lebih 209 km yang akan melintas di hampir seluruh area Bunyu. Sebelumnya, kegiatan seismik di Bunyu telah dilakukan pada tahun 1949 dan 1969. Hasil kegiatan seismik pada kedua tahun tersebutlah yang dijadikan dasar Lapangan Bunyu diproduksikan. Selanjutnya, pada 2005 dan 2012 kembali dilakukan kegiatan seismik untuk memperkaya data.
Dwi menyampaikan kegiatan seismik dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin berkembang agar perolehan data kian akurat. Survei Bunyu akan dikombinasikan dengan survei Gravity kemudian hasil survei seismik dan graviti Bunyu 2015 akan diintegrasikan dengan hasil survei geofisika lainnya yaitu survei passive seismic dan survei magnetotellurics.
Berdasarkan catatan Bisnis, Pertamina EP menjadi kontraktor kontrak kerja sama migas (KKKS) yang paling banyak melakukan pengurangan kegiatan pengeboran sumur pengembangan berdasarkan hasil revisi rencana kerja dan anggaran (WP&B) yang disampaikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Tahun ini, KKKS berbondong-bondong memotong 176 sumur pengembangan.
Dari total itu, sebanyak 89 sumur berasal dari pemotongan kegiatan Pertamina EP. BUMN Migas itu awalnya berencana memotong 126 sumur pengembangan tahun ini, namun kini hanya 37 sumur.