Bisnis.com, JAKARTA – PT Holcim Indonesia Tbk memilih ekspor sebagai alternatif dari berlebihnya pasokan semen yang diproduksi.
Corporate Communication Manager Holcim Indonesia Diah Sasanawati mengatakan lesunya pasar membuat pihaknya harus mengubah strategi dan mempertimbangkan rencana cadangan untuk menyiasati kelebihan pasokan.
Kinerja Holcim sendiri turun 90% pada kuartal pertama 2015 dibanding periode sebelumnya.
“Sekarang lemah demand-nya. Karena kami global player, ada ada jaringan di Asia dan dunia, alternatifnya untuk ekspor. Ini plan B,” ujarnya belum lama ini.
Dia mengatakan saat ini Holcim telah mencoba mengekspor dengan volume yang sedikit ke Afrika dan Malaysia. Selain itu negara lain yang jadi target selanjutnya ialah negara-negara di Timur Tengah serta Vietnam dan Filipina yang permintaan semennya sedang meningkat.
Financial Director Holcim Indonesia Kent Carsonmengatakan kendati pasar sedang mengalami kelesuan, pihaknya tetap melanjutkan rencana jangka panjang yang telah ditetapkan.
“Kami di sini untuk jangka panjang, dan ini merupakan langkah yang besar untuk diambil. Waktu kita membangun pabrik semen, kita harus bikin outlook 50 hingga 75 tahun. Bukan hanya lihat 6 bulan atau setahun saja,” paparnya.