Bisnis.com, BEKASI-Pemerintah Daerah wajib memberikan subsidi bagi angkutan transjabodetabek guna menekan besaran tarif yang saat ini berkisar Rp9 ribu.
Wakil Ketua Bidang Riset dan Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan besaran tarif tersebut terlalu tinggi, sehingga berpotensi membuat masyarakat tidak tertarik menggunakan moda tersebut.
"Kalau dengan harga segitu tidak laku. Yang namanya angkutan umum tarif segitu mahal," ujarnya, Senin (24/8/2015).
Menurut Djoko, idealnya tarif maksimal untuk angkutan transjabodetabek hanya Rp5 ribu. Dengan demikian, masyarakat yang biasa menggunakan sepeda motor akan beralih menggunakan moda baru tersebut.
"Paling tidak itu maksimal itu Rp5 ribu. Seharunya Pemkot Depok dan Pemkot Bekasi bisa berikan subsidi."
Transjabodetabek merupakan layanan bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang khusus melayani rute Jakarta dan kota-kota penyangga yang akan dioperatori oleh Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD).
Para penumpang Transjakarta tidak akan dipungut bayaran apapun selama masih di dalam jalur busway dan cukup sekali membayar saat masuk halte.
Namun, jika penumpang akan meneruskan perjalanan ke luar kota sesuai tujuan bus, maka setelah melewati halte terakhir di koridor tersebut, PPD baru akan menarik ongkos ke penumpang, sesuai tarif yang berlaku.
TRANSJABODETABEK: Tarif Masih Terlalu Mahal. Pemda Harus Beri Subsidi
Pemerintah Daerah wajib memberikan subsidi bagi angkutan transjabodetabek guna menekan besaran tarif yang saat ini berkisar Rp9 ribu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Saeno
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

2 menit yang lalu
Buruh Soroti Maraknya PHK di RI Jelang Demo 28 Agustus Besok

13 menit yang lalu
Bos Summarecon (SMRA) Ungkap Biang Kerok Pasar Apartemen Lesu

17 menit yang lalu
Banjir Impor Bikin Pengusaha Etanol Takut Beli Tetes Tebu Petani

37 menit yang lalu
Stok BBM di SPBU Shell dan BP Langka, ESDM Ungkap Biang Keroknya

37 menit yang lalu