Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NASIHAT YUSRIL UNTUK JOKOWI: Belajarlah dari Kegagalan Soeharto

Yusril Menanti Jurus Sakti Presiden Jokowi
Yusril Ihza Mahendra/Jibiphoto
Yusril Ihza Mahendra/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA: Perkembangan ekonomi nasional yang ditandai dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) ternyata juga mendapatkan perhatian seorang Yusril Ihza Mahendra yang lebih banyak berkecimpung di dunia hukum.

Yusril yang pernah menjabat beberapa posisi menteri di beberapa pemerintahan sebelumnya merasa khawatir dengan kondisi ekonomi sekarang ini terutama utang luar negeri yang membesar dan nilai rupiah yang semakin melemah terhadap dolar AS.

Kekhawatiran Yusril itu disampaikan melalui kicauan di akun Twitter-nya, @YusrilIhza_Mhd, Senin (24/8/2015). Berikut kicauannya:

  • Saya sangat khawatir. Utang LN Pemerintah maupun swasta makin membesar, apalagi yg jatuh tempo Sept Okt ini
  • Diatas 13.850 per 1 USD sdh ada bank swasta yg merah, apalagi diatas 14 rb, bisa collaps tanggung cost operasional
  • Konglomerat yg utangnya dalam usd jatuh tempo September ini mulai kewalahan karena utang tiba2 membesar karena kurs
  • Utang itu menjerat. Kalau sdh berutang susah utk melepaskan diri. Ini dilema negara kita
  • Saatnya Pemerintah Presiden Jokowi belajar dari kegagalan Pemerintah Presiden Suharto atasi krisis moneter agar kejadian itu tdk terulang
  • Jangan over confident bahwa kita msh punya banyak amunisi untuk mengantisipadi ancaman krisis moneter dan ekonomi
  • Cadangan devisa kita tdk terlalu besar untuk mampu intervensi makin melemahnya nilai tukar rupiah
  • Utang LN Pemerintah dan swasta dlm USD yg jatuh temo akhir thn ini pasti membengkak. Ini menyedot devisa
  • Penerimaan APBN terutama dari pajak dan pertambangan jauh dari memenuhi target. Kita dlm kesulitan yg besar
  • Ekspor andalan kita juga anjlok karena situasi ekonomi di China dan melemahnya permintaan dari negara2 tujuan ekspor
  • Dengan cara apa atasi kesulitan ini? Tambah utang baru ke Bank Dunia, ADB dll? Ini justru akan memperparah keadaan
  • Saya mendoakan Pemerintah Presiden Jokowi punya jurus2 sakti atasi ancaman krisis ini. Sekian

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper