Bisnis.com, Jakarta--Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai tingkat keterisin penumpang di angkutan umum antarkota dalam provinsi (AKDP). Wakil Ketua Bidang Riset dan Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno load factor bus AKDP telah anjlok antara 20%-40%.
Dia menyebutkan keterisian penumpang untuk lima trayek AKDP di Jawa Tengah yaitu Solo-Sragen telah menyentuh hanya 20%, Solo-Tawangmangu hanya menyisakan 26% penumpang yang mengisi bus, Solo-Purwantoro sekitar 22%, Solo-Terboyo hanya 24%, dan Solo-Mangkang menurun sampai 38%.
"Jika dibiarkan seperti ini, dapat diprediksi 5 tahun ke depan banyak usaha angkutan umum akan gulung tikar," ucapnya, Jumat (2/10/2015).
Dia menegaskan trayek AKDP kawasan aglomerasi dapat segera membuat jaringan Bus Rapid Transit (BRT) dengan konsep buy the service. Semua angkutan umum, jelasnya, harus berbadan hukum dan diberi subsidi sehingga tidak ada sistem setoran.
Sementara, angkutan umum jarak jauh memerlukan dukungan insentif yang meringankan pengusaha seperti keringanan pajak, bebas bea suku cadang, dan sebagainya.
"Sopir juga digaji tetap bulanan dengan waktu kerja 8 jam sehari," tambahnya.