Bisnis.com, JAKARTA—Surplus neraca perdagangan menjadi faktor penting dalam upaya pemerintah memperbaiki perekonomian nasional di tenggah pelambatan ekonomi dunia.
Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan saat ini hampir seluruh negara di dunia mengalami pelemahan ekonomi. Untuk itu, pemerintah berupaya mempertahankan surplus pada neraca perdagangan.
“Yang penting itu bagaimana surplus neraca perdagangan masih bisa dipertahankan, dan memang yang paling penting adalah itu. Data terakhir kan masih surplus, dan ekspornya naik,” katanya di Jakarta, Rabu (21/10).
Presiden menuturkan industri dalam negeri menghasilkan hampir seluruh produk yang dibutuhkan oleh pasar global. Akan tetapi, saat ini industri dengan bahan baku lokal menjadi sektor yang palinh diuntungkan, karena pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Industri dengan tingkat kandungan dalam negeri yang tinggi juga menjadi sektor yang menikmati anjloknya nilai tukar rupiah, karena memiliki ruang lebih luas untuk meningkatkan daya saingnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, mengatakan saat ini anjloknya harga komoditas dalam tiga tahun terakhir, membuat perubahan dalam prioritas produk yang diandalkan negara untuk diekspor ke pasar global.
“Ekspor komoditas mentah tidak lagi menghasilkan penerimaan devisa seperti sebelumnya. Saat ini negara lebih mengandalkan produksi barang dan jasa yang dapat diekspor,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah telah menyadari perubahan pola tersebut, sehingga melakukan reindustrialisasi menuju sektor yang lebih produktif. Untuk itu, pemerintah melakukan perombakan birokrasi, dan aturan untuk memudahkan pelaku usaha mengembangkan bisnisnya.
Presiden: Surplus Neraca Perdagangan Penting Perbaiki Ekonomi
Surplus neraca perdagangan menjadi faktor penting dalam upaya pemerintah memperbaiki perekonomian nasional di tenggah pelambatan ekonomi dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Lili Sunardi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
6 jam yang lalu