NUSA DUA, Bali, Bisnis.com – Pelambatan ekonomi yang melanda sebagian dunia ternyata dinilai tidak akan berpengaruh besar terhadap industri kreatif termasuk Indonesa.
Itulah yang diyakini oleh seorang Mark Tutssel, Worldwide Chief Creative Officer Leo Burnett. Justru, Tutssel memandang bahwa saat ekonomi mengalami flukutasi dan mengarah kepada pelemahan, kreativitas menjadi amatlah penting dalam menjalankan roda bisnis.
Keyakinan tersebut pantas menjadi perhatian bagi pelaku bisnis industri kreatif di Indonesia karena Leo Burnett Worldwide adalah sebuah perusahaan iklan global dari Amerika yang telah berusian 80 tahun.
Perusahaan yang dibangun oleh Leo Burnett pada 1935 di Chicago kini menjadi salah satu jaringan agensi terbesar dengan 85 kantor dan lebih dari 9.000 karyawan di seluruh dunia.
“Kreativitas itu menghubungkan brand dengan people,” kata Tutssel kepada Bisnis.com di sela-sela acara Global Product Committee kuarter keempat 2015 ini yang kerap disingkat dengan 4Q15 GPC di Nusa Dua, Bali.
Forum internasional tiga bulanan itu digelar untuk menilai karya kreatif global dari seluruh perwakilan Leo Burnett di seluruh dunia. Di GPC, para pekerja kreatif dari Leo Burnett mengadakan rapat untuk menilai hasil karya periklanan yang dihasilkan tim kreatif Leo Burnett di seluruh dunia dari skala 1-10.
Penunjukan Bali sebagai tuan rumah 4Q15 GPC memberikan kebanggaan tersendiri bagi awak Leo Burnett Indonesia. “Kami sangat bangga bahwa Indonesia telah menjadi pasar penting untuk pertumbuhan industri kreatif dunia,” ucap Anne Ridwan, Group Chief Executive Office of Leo Burnett di Indonesia kepada Bisnis.com.
Anne mengungkapkan bahwa persentase kontribusi dari Leo Burnett Indonesia untuk keseluruhan bisnis globalnya meningkat selama dua tahun terakhir. Leo Burnett Indonesia juga mampu mempertahankan posisinya sebagai pemenang berbagai penghargaan di Indonesia.
Selain itu, menurut Anne, Leo Burnett dengan filosofi Human Kind-nya telah membuktikan kepada dunia bahwa karya kreatif bisa mengubah hidup seseorang. Salah satu contoh suksesnya di Indonesia adalah proyek BloodBook.
“Dengan aplikasi itu, kami membantu orang-orang yang membutuhkan transfusi darah dan pendonor darah untuk membantu satu sama lain dari lingkaran pertemanannya. Leo Burnett telah berkomitmen untuk lebih banyak melakukan kinerja kreatif yang dapat menginspirasi orang lain.”
BloodBook pada tahun lalu memenangkan 2 piala Gold untuk kategori Digital (Community Applications & Social Media Campaign) di Citra Pariwara 2014. BloodBook adalah aplikasi Facebook yang membantu penggunanya menjadi pendonor dan mencari pendonor untuk dan dari temannya, sosulsi nyata untuk Indonesia yang masih mengalami kesulitan dalam mendapatkan donor darah.
“Kasus studi BloodBook juga memenangkan piala Gold di AdFest 2015. Di penghargaan Citra Pariwara 2014, Leo Burnett juga mendapatkan gelar sebagai Media Agency of The Year dan Digital Agency of The Year,” ujar Anne.
Sebaga orang nomor satu di urusan kreativitas Leo Burnett, Mark Tutssel percaya bahwa kreativitas memiliki kekuatan untuk mengubah sifat manusia. “Semua ini adalah tentang people dan purpose. Agensi ini menggunakan pendekatan ke pemasaran yang menyediakan kebutuhan manusia sesungguhnya. Human purpose telah menjadi semangat Leo Burnett dalam segala hal yang mereka lakukan untuk klien.”
Anne memandang industri kreatif di Indonesia telah menjadi bagian penting dari pertumbuhan ekonomi nasional dan menghasilkan lebih banyak orang-orang Indonesia yang berbakat di dunia kreatif. “Orang-orang tu menunjukkan bakatnya dan turut serta untuk membentuk tren kreatif baru di dunia. Saat ini Indonesia dianggap sebagai pasar utama industri kreatif di Asia.”
Sebagai agensi global, Leo Burnett bekerja sama dengan berbagai macam brand ternama dunia termasuk Coca-Cola, Fiat, Kellogg’s, Kraft, McDonald’s, Nintendo, P&G, Samsung, Tata.
Selama 6 bulan terakhir, Leo Burnett telah ditunjuk sebagai #1 New World Thinking oleh The Gunn Report dan ditunjuk sebagai Agency to Watch on Advertising Age's 2015 A-List. Leo Burnett juga menjadi Network of the Year pada International ANDY Awards, Art Directors Club, AdFest, Dubai Lynx, International YoungGuns Awards, dan AWARD Awards.
Di Asia Pacific, Leo Burnett dipilih sebagai No.2 Most Admired Creative Agency oleh para pelaku industri di berbagai negara dan sebagai agensi yang meraih most admired companies across Asia Pacific in a Campaign Asia’s poll pada tahun 2014.