Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku logistik memprediksi beroperasinya New Priok pada tahun depan mampu menurunkan biaya logistik 3%-4%.
Anwar Satta, Wakil Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai terurainya arus barang karena percepatan penanganan di pelabuhan di New Priok nanti menimbulkan efek domino yang luar biasa.
Dia menyebutkan sebanyak 60%-70% arus barang di Indonesia berpusat di Pelabuhan Tanjung Priok. Lebih lanjut, dia berharap tidak terjadi kemacetan arus barang dengan hadirnya Indonesia National Single Window (INSW) yang menyatukan seluruh 18 kementerian/lembaga di pelabuhan.
"Kuncinya di New Priok, efek dominonya disitu. Kapal dari mana saja datang, bahkan kapal masuk bawa 10.000 TEUs keluar [Indonesia] tanpa singgah ke singapura, ini sejarah pertama kita," katanya di Jakarta, Kamis (10/12/2015).
Dia meyakini Singapura tidak lagi menjadi persinggahan arus barang sebelum keluar masuk ke Indonesia. Nantinya, dengan kedalaman kolam 20 meter, kapal besar berukuran 10.000 TEUs dapat bersandar di Priok.
Menurutnya, Pelabuhan Tanjung Priok yang eksisting hanya memiliki draftsedalam 14 meter-16 meter sehingga hanya mampu disandari kapal paling besaeeberukuran 5.000 TEUs.
"Seluruh ekspor impor kita yang masuk ke New Priok nanti itu bisa dari Jakarta langsung ke seluruh dunia. Tidak lagi transshipment ke Singapura. Itu harapan kita," ucapnya.