Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku industri gelas kaca akan menjadi pemimpin pasar Asean jika pemangkasan harga gas industri dilakukan, mengingat harga energi memengaruhi ongkos produksi hingga 25%.
“Kita harus mempertahankan efisiensi, kalau memang pemerintah memberi dukungan harga gas harusnya diturunkan. Wajar kita nanti paling kompetitif,” kata Ketua umum Asosiasi Produsen Gelas Kaca Indonesia Henry T. Susanto kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Saat ini, produk jenis table ware asal Indonesia menguasai pasar Asean, begitu juga dengan jenis kaca yang bersaing ketat dengan Vietnam dan Thailand. Dia mengatakan untuk jenis botol, Thailand menguasai pasar Asean.
“Kami disuruh lari dan bersaing, sementara harga gas jelas terlampau jauh. Maka kami dukung pemerintah memberi dukungan,” tuturnya.
Terkait bahan baku, lebih dari 80% secara kuantitas sudah dipenuhi dari dalam negeri, seperti pasir silika, kapur. Untuk bahan baku yang diimpor, seperti soda ash dan asam sulfat. Akan tetapi, menurutnya, secara kualitas pahan baku impor memengaruhi 50% ongkos produksi.