Bisnis.com, SEMARANG - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat data pelanggan yang menerima subsidi berdaya 900 VA dengan kategori rumah tangga miskin dan rentan miskin di Jawa Tengah berjumlah 564.619 pelanggan.
Audi Damal, Manager Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT PLN Wilayah Jateng dan DIY, mengatakan data itu selanjutnya akan dicocokkan sesuai fakta di lapangan.
Perolehan angka pelanggan bersubsidi, ujarnya, mengacu survei atau basis data yang dikelola oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Dia mengakui data yang diserahkan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan kepada PLN pada pertengahan Desember tahun lalu itu belum memiliki Nomor Identitas Pelanggan (IDEL).
Oleh karena itu, katanya, perlu dilakukan pencocokan dengan data pelanggan, khususnya pelanggan dengan daya 900 VA.
“Data yang akan kami cocokan untuk pelanggan 900 VA berjumlah 564.619 orang. Tujuannya biar subsidi listrik yang diberikan pemerintah tepat sasaran,” terangnya, Selasa (19/1/2016).
Dia menerangkan data pelanggan berdaya 900 VA yang dihimpun PLN untuk wilayah Jateng berjumlah sekitar 3 juta pelanggan. Adapun sisanya jika mengacu data PLN yakni 2,5 juta pelanggan, lanjut Audi, akan menunggu kebijakan berikutnya.
Pasalnya, saat ini acuan data yang akan dicocokkan menggunakan data TNP2K. Perlu diketahui, katanya, pencocokan data itu berlaku untuk pelanggan PLN yang sudah terpasang.
Untuk pemasangan baru, katanya, PLN akan memperketat biodata pelanggan guna mengantisipasi subsidi diberikan kepada orang yang tepat sasaran.
“Nanti ada evaluasi, apakah pelanggan 900 VA harus menggunakan kartu tanda miskin atau sejenisnya, kami akan sesuaikan data di lapangan,” terangnya.
General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY Yugo Riyatmo mengatakan banyak temuan di lapangan yang menyimpulkan pelanggan atau konsumen yang menerima subsidi listrik dari pemerintah tidak tepat sasaran.
“Verifikasi data sangat penting. Jangan sampai pelanggan 900 VA dan 450 VA justru dinikmati oleh pelanggan yang secara ekonomi mampu,” ujarnya.
Peta pelanggan di Jateng dan DIY menyebutkan jumlah pelanggan rumah tangga yang menerima subsidi dengan daya 450 VA menduduki peringkat pertama sebanyak 5,1 juta pelanggan.
Urutan selanjutnya disusul pelanggan rumah tangga miskin dengan daya 900 VA yakni 3,2 juta pelanggan atau jika ditotal pelanggan 450 VA dan 900 VA mencapai 8,3 juta pelanggan. Sisanya, pelanggan rumah tangga nonsubsidi atau selain berdaya 450 VA-900 VA yang angkanya tidak sampai 800.000 pelanggan.
Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen Jateng Ngargono mengatakan masih banyak pelanggan yang kategori miskin dan rentan miskin belum bisa menikmati subsidi listrik dari pemerintah. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada petugas PLN yang melakukan verifikasi data untuk secara detail mengetahui data pelanggan.
Dia mengkalim PLN dinilai lemah untuk melakukan verifikasi data pelanggan yang layak dan tidak layak menerima subsidi.
“Verifikasi data sangat penting, saat ini elektrifikasi di Jateng 86%, berarti masih banyak masyarakat belum teraliri listrik,” ujarnya.