Bisnis.com, SURABAYA -- Pemenang proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, salah satu proyek percontohan kerja sama pemerintah-swasta, akan ditetapkan Februari. Masa konstruksi akan dimulai paling lambat awal 2017 setelah 40 tahun proyek itu terkatung-katung.
Kepala Badan Penanaman Modal (BPM) Jatim Lili Soleh Wartadipradja menegaskan proses lelang proyek di Pasuruan itu masih berlangsung.
Dia membantah informasi yang menyebutkan konsorsium PT Medco dan PT Bangun Cipta Kontraktor telah ditetapkan sebagai pemenang proyek senilai Rp2,1 triliun tersebut.
"Sesuai dengan aturan, yang menetapkan pemenang lelang proyek ini adalah Gubernur (Jatim) selaku penanggung jawab proyek. Gubernur (hingga kini) tidak melakukan itu karena panitia lelang belum melaporkan karena proses lelang belum selesai," kata Lili dalam pesan singkat, Rabu (27/1/2016).
Kabar penetapan konsorsium Medco sebagai pemenang tender muncul melalui pernyataan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Andreas Suhono di Jakarta, awal pekan ini.
Konsorsium Medco disebut menyingkirkan dua rivalnya, yakni konsorsium China Harbour Engineering Co.Ltd, Sound Global Ltd, dan PT Manggala Purnama Sakti serta konsorsium PT Amerta Bumi Capital, PT Bakrieland Development Tbk, dan Beijing Enterprise Water Group.
"Salah itu. Itu kalau dikejar buktinya, tidak ada tuh," ungkap Lili.
Menurutnya, pemenang baru akan ditetapkan Februari, dilanjutkan dengan konstruksi mulai akhir 2016 atau awal 2017. Setelah masa konstruksi 24 bulan, proyek tersebut mulai beroperasi akhir 2018.
Proyek SPAM Umbulan telah direncanakan kehadirannya sejak 1975 untuk mendukung suplai air minum bagi masyarakat Jawa Timur. Namun, baru pada 2011 penyiapan proyek tersebut kembali ditangani secara serius.
SPAM Umbulan nantinya akan mendukung suplai air minum untuk lima kabupaten/kota, yakni Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Sidoarjo, Kota Surabaya, dan Kabupaten Gresik.
Kapasitas SPAM ini bakal mencapai 4.000 liter per detik untuk memasok air minum kepada 260.000 sambungan rumah atau 1,3 juta jiwa.