Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Banjir Riau: Perikanan Kampar Rugi Miliaran, Pemprov Minta Bantuan Dirjen KKP

Pemerintah Provinsi Riau meminta bantuan pemerintah pusat lewat Dirjen Budidaya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk merehabilitasi ratusan keramba dan tambak ikan yang hanyut akibat bencana banjir di wilayah Kabupaten Kampar.
Ilustrasi: Keramba ikan
Ilustrasi: Keramba ikan

Kabar24.com, PEKANBARU – Pemerintah Provinsi Riau meminta bantuan pemerintah pusat lewat Dirjen Budidaya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk merehabilitasi ratusan keramba dan tambak ikan yang hanyut akibat bencana banjir di wilayah Kabupaten Kampar.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan dirinya telah menerima laporan dari Dinas Perikanan dan Kelautan tentang rencana pengaduan masalah ini ke pemerintah pusat.

“Baru kemarin malam itu Dinas Perikanan yang datang melapor, minta izin ke Jakarta bertemu Dirjen Budidaya Perikanan KKP membicarakan masalah banjir di Kampar karena memang ada ratusan tambak dan keramba ikan hilang akibat banjir itu,” katanya Rabu (17/2/2016).

Maksud keberangkatan Dinas Perikanan ke Jakarta, kata Andi, agar bisa mengajukan anggaran rehabilitasi keramba dan tambak lewat anggaran perubahan yang tengah dibahas.

Selain dinas perikanan, pemprov juga telah menginstruksikan kepada dinas terkait seperti pertanian untuk melakukan pendataan secara berkelanjutan terhadap jumlah kerugian banjir yang menyebabkan lahan pertanian gagal panen.

Andi mengatakan secara umum pemda akan melakukan langkah perbaikan lahan dan keramba ikan milik masyarakat setelah proses pendataan dan verifikasi kerugian, selesai dilaksanakan.

“Karena memang bencana banjir ini masih berlanjut, laporan terakhir yang saya terima sekarang banjir sampai di Pelalawan, jadi harapannya laporan kerugian ini bisa segera rampung agar bisa dilakukan langkah rehabilitasi dan perbaikan,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Riau Tien Mastina mengatakan kerugian yang diderita pemilik keramba dan tambak ikan di Kampar mencapai Rp6,9 miliar.

“Ratusan keramba ikan milik masyarakat sepanjang aliran Sungai Kampar hanyut akibat derasnya arus sungai itu ditambah lagi pembukaan pintu air PLTA Koto Panjang saat banjir kemarin,” katanya.

Dari data yang diperoleh pihaknya ada 283 unit keramba dan 83 unit kolam ikan yang ada di sembilan kecamatan pecah dan hanyut terbawa banjir.

Menurut data pihaknya Kampar adalah salah satu daerah utama penghasil ikan keramba dengan produksi 2015 mencapai 89.096 ton. Tetapi akibat banjir yang terjadi saat ini, produksi ikan keramba pada 2016 diprediksi menurun dari tahun lalu.

“Untukmengantisipasi kondisi ini, kami akan mengajukan kepada pemerintah pusat agar dapat dibantu biaya rehabilitasi sesuai nilai kerugian itu lewat anggaran perubahan (APBNP)," katanya.

Banjir yang melanda Riau pekan lalu telah menimbulkan kerugian di berbagai sektor seperti perikanan, pertanian, hingga merendam ribuan rumah dan melumpuhkan kegiatan masyarakat setempat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper