Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aesbi Inisiasi Sentra Produksi Hortikultura Kualitas Ekspor

Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah-buahan Indonesia menginisiasai pendirian satu kawasan berbagai komoditas hortikultura guna produksi untuk pasar ekspor.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG--Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah-buahan Indonesia menginisiasai pendirian satu kawasan berbagai komoditas hortikultura guna produksi untuk pasar ekspor.

Ketua Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah-buahan Indonesia (Aesbi) Hasan Johnny Widjaja mengatakan saat ini belum ada satu kawasan khusus yang memproduksi komoditas bernilai ekspor.

Yang terjadi selama ini, para eksportir mengambil hasil produksi hortikultura dari berbagai tempat untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

"Nanti ada kabar baik 3 -4 bulan lagi soal kawasan ini. Sekarang kami sedang mempersiapkan konsepnya seperti apa," ujarnya kepada Bisnis.com, Kamis (21/4).

Jhonny mengungkapkan kawasan tersebut nantinya akan dikelola oleh petani yang masing-masing bisa menggarap 2 hektare (ha) lahan dalam satu kawasan yang besar. Dari hasil garapan tersebut eksportir akan menyerap produksi yang langsung dipasarkan ke luar negeri.

Kendati demikian, sistem pendirian kawasan tersebut membutuhkan bantuan dari pemerintah. Pasalnya, butuh biaya besar untuk mendirikan kawasan tersebut.  "Nanti sistemnya bisa dikerjasamakan dengan pemerintah atau swasta [CSR]," ujarnya.

Di samping itu, Aesbi saat ini sedang menjalin komunikasi bersama pemerintah di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum salah satunya Kabupaten Bandung agar ditanami buah-buahan.

Selama ini kondisi DAS Citarum belum dimanfaatkan dengan baik sehingga kerap menyebabkan banjir yang berkepanjangan. Sehingga apabila ditanami buah-buahan yang berakar kuat maka dihadapkan bisa menahan tanah di sekitar aliran sungai.

"Nanti di sekitar Citarum itu akan ditanami buah-buahan unggulan khusus kualitas ekspor, tapi saat ini masih dalam pembicaraan karena perumusan konsepnya harus jelas dan tepat," paparnya.

Adapun, komoditas unggulan yang saat ini diandalkan ekspor, Aesbi sedikit kesulitan. Seperti halnya manggis saat ini belum bisa masuk lagi ke China.

"Manggis ini sebagai buah unggulan ekspor selama ini, tapi China belum membuka lagi. Kami cukup kesulitan untuk menembus pasar negara itu," ungkapnya.

Kendati demikain, Jhonny mengatakan, saat ini pihaknya kembali membangun relasi yang lebih luas lagi ke tingkat petani maupun pasar ekspor untuk mengembangkan komoditas unggulan.

Aesbi membidik komoditas jahe yang saat ini pasarnya masih terbuka lebar di luar negeri.

"Aesbi masuk ke jahe karena sangat diminati di luar negeri, saat ini produksi jahe banyak tapi belum terkoordinasi dengan baik," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper