Bisnis.com, JAKARTA – Bandar Udara Changi, Singapura, menciptakan sejumlah jutawan setiap taunnya dalam program promosi ritel ‘Be a Changi Milionaire’ dengan hadiah utama US$1 juta untuk promosi belanja tahunan.
Dalam pelaksanaan ‘Be a Changi Millionaire’ yang ketujuh kalinya pada bulan ini sampai 31 Oktober 2016, para pengunjung dan pembeli di Bandar Udara Changi bisa mendatangi 4 lokasi acara di sekitar bandara untuk beberapa kesempatan foto menarik.
Menampilkan makanan dan belanjaan favorit seperti burger, semangkuk mie udang dan tas, dalam ukuran besar, instalasi ‘Be a Changi Millionaire’ memberikan suasana lebih menyenangkan ke dalam pengalaman berbelanja di Bandara Changi.
Lim Peck Hoon, Executive Vice President Commercial, Changi Airport Group menyatakan sangat optimistis bahwa program tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan ritel dari wisatawan dan pengunjung. Tahun ini Lim mengaku telah membuat program untuk pembeli agar bisa berpartisipasi dalam undian melalui registrasi online.
“Kami tetap fokus untuk membuat inovasi penawaran ritel Bandara kami, memanfaatkan pendapatan non-aeronautika kami untuk menjaga biaya bandara kami yang kompetitif, dan memperkuat status Bandara Changi sebagai hub udara terkemuka,” kata Lim Peck Hoon, dalam siaran pers yang diterima, Senin (9/5/2016).
Pengunjung dan penumpang Bandara hanya perlu mengeluarkan minimal US$50 Singapura untuk dapat berpartisipasi dalam undian ini. Satu finalis beruntung akan dipilih setiap bulan dimulai pada bulan Mei sampai dengan Oktober untuk dapat mengikuti penarikan undian utama.
Sebagai tambahan untuk memperkenalkan 7 finalis yang dipilih melalui pembeli iShopChangi di tahun 2015, tahun ini, delapan finalis akan dipilih dari kartu peserta Changi Rewards Platinum.
Pada 2015, promosi ini menarik hampir 2 juta pendaftar dari 229 negara di seluruh dunia, lebih dari dua kali lipat angka pendaftar yang tercatat pada tahun 2010 untuk pertama kalinya.
Sejak diluncurkan, 6 pembeli Bandara Changi telah mewujudkan mimpi jutawan – Termasuk warga Singapura, Ivan Rantung (2010) dan Peh Hock Peng (2012); warga Australia, Jessica Down (2011); warga Indonesia, Irvung Tio (2013); warga Jepang, Seiichiro Oiyama (2014); dan Warga Irlandia, Linda Tobin (2015).