Bisnis.com, JAKARTA - Upaya PT Pertamina Gas (Pertagas) membangun pipa gas open access ruas Gresik-Semarang (Gresem) sepanjang 267 km diharapkan bisa menjadi infrastruktur penting untuk menyambungkan sumber dan daerah pengguna gas yang berada di Pulau Jawa.
Hal itu disampaikan IGN Wiratmaja Puja, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM saat melakukan peninjauan di lokasi proyek Gresem, di Semarang, Jumat (13/5/2016).
Menurut Wiratmaja, saat ini Indonesia harus mengejar ketertinggalan dalam bidang infrastruktur migas, khususnya gas bumi. Untuk itu diperlukan pembangunan infrastruktur yang masif untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
"Karena ke depan gas akan menjadi energi yang dipakai dimana-mana," ujar Wiratmaja dalam rilisnya Jumat (13/5/2016).
Salah satu kebutuhan yang cukup besar untuk memasok gas, menurut Wiratmaja adalah untuk kebutuhan pembangkit listrik. Apalagi dalam program 35.000 MW listrik yang sudah dicanangkan pemerintah, sekitar 20%-nya akan menggunakan bahan bakar gas.
"Jadi bisa dibayangkan akan terus meningkatnya kebutuhan gas ke depannya," ujarnya.
Tak hanya untuk kebutuhan listrik, pembangunan infrastruktur gas juga diharapkan bisa memenuhi kebutuhan gas untuk pabrik pupuk dan berbagai industri lainnya yang saat ini mulai banyak beralih dari BBM ke BBG.
"Termasuk juga gas untuk rumah tangga yang dibutuhkan masyarakat," tambah Wiratmaja.
Menurut Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Gas, Indra Setyawati, pihaknya akan terus memprioritaskan pembangunan infrastruktur gas guna ikut berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional.
"Pembangunan ruas pipa gas open access Gresik–Semarang ini bentuk kesungguhan kami, dan terus kami genjot pembangunannya," ujar Indra yang juga ikut hadir saat peninjauan proyek Gresem bersama dirjen migas.
Ruas pipa gas Gresem ini, menurut Indra, merupakan salah satu dari tiga ruas yang dilelang oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pada tahun 2006. Ruas pipa transmisi gas baru ini dibangun sebagai jaminan penyediaan gas sepanjang pulau Jawa secara berkelanjutan.
Pipa gas open access Gresik–Semarang dibangun oleh Pertagas sepanjang 267 km dengan kapasitas maksimal 500 MMSCFD dan diameter pipa sebesar 28 inchi. Dari sisi pasokan gas sendiri akan disuplai dari gas excess Jawa Timur yang berpotensi berasal dari alokasi Husky CNOOC Madura Limited dan Blok Cepu serta lapangan lainnya mulai tahun mulai 2017.