Bisnis.com, JAKARTA - PLN Distribusi Jawa Barat dan PLN Distribusi Banten menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dengan tujuh perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Barat dan Banten.
General Manager PLN Distribusi Jawa Barat Iwan Purwana menyampaikan bahwa penandatangan perjanjian jual beli listrik bersama para pengembang PLTMH ini merupakan komitmen PLN untuk terus memanfaatkan dan mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai sumber energi listrik. "Melalui penandatanganan ini diharapkan PLTMH sebagai salah satu sumber EBT andalan Jawa Barat dan Banten dapat terus berkembang," kata Iwan dalam rilisnya, Rabu (25/5).
Ketujuh pengembang yang akan menjual listriknya kepada PLN Distribusi Jawa Barat dan PLN Distribusi Banten tersebut adalah
PT Tirta Mukti Lestari (PLTM Cibuni dengan daya 3,2 MW),
PT Lima Energi Lestari (PLTM Pesantren 1 dengan daya 1,8 MW),
PT Petro Hidro Optima (PLTM Cikaengan dengan daya 5,1 MW),
PT Cikaengan Tirta Energi (PLTM Cikaengan 2 dengan daya 7,2 MW),
PT Manha Daya Mandiri (PLTM Cibuni Mandiri dengan daya 2 MW),
PT Republika Mandiri Energi (PLTM Cikandang dengan daya 6 MW)
PT Bangun Bumi Bersatu (PLTM Cibareno 1 dengan daya 5 MW)
Adapun pembangkit listrik ini dijadwalkan akan selesai dibangun dalam waktu sekitar 54 bulan.
Mengomentari hal tersebut, Sudjana perwakilan dari PT Bangun Bumi Bersatu menyampaikan apresiasi terhadap komitmen dalam perjanjian ini sekaligus menyatakan kesiapan para pengembang untuk membangun tepat waktu, ”Kami berusaha untuk memperpendek waktu sehingga PLN bisa segera membeli tenaga listrik dari kami,” ujarnya sesaat sebelum penandatanganan dilaksanakan.
Sampai dengan awal tahun 2016 ini jumlah pembangkit listrik dari energi baru terbarukan milik swasta yang telah bekerjasama dengan PLN Distribusi Jawa Barat adalah sebanyak 15 pembangkit, 14 di antaranya merupakan PLTMH, dan satu sisanya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah. Dengan kapasitas total mencapai 39,3 MW.
Dengan semakin bertambahnya pembangkit-pembangkit listrik dari sumber energi baru – terbarukan diharapkan mampu meningkatkan rasio elektrifikasi Jawa barat yang hingga Desember 2015 telah mencapai 94%.