Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLTMG Gorontalo 100 MW Resmi Beroperasi

Masih dalam rangkaian peninjauan progress program 35.000 MW, Presiden RI Joko Widodo, Jumat (3/6/2016), meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG Dual Fuel Gorontalo kapasitas 100 MW.
PLTG Gorontalo juga berperan untuk memenuhi kebutuhan listrik di propinsi Sulawesi Utara malalui sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Utara  Gorontalo 150kV. /Bisnis.com
PLTG Gorontalo juga berperan untuk memenuhi kebutuhan listrik di propinsi Sulawesi Utara malalui sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Utara Gorontalo 150kV. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Masih dalam rangkaian peninjauan progress program 35.000 MW, Presiden RI Joko Widodo, Jumat (3/6/2016), meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG Dual Fuel Gorontalo kapasitas 100 MW.

PLTG yang berlokasi di desa Maleo, kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini adalah proyek pembangkit listrik pertama yang telah beroperasi dari program pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.

Pembangunan proyek PLTG Gorontalo 100 MW relatif cepat, sejak dilakukan groundbreaking pada 10 september 2015 lalu, kurang dari 6 bulan, PLN berhasil merampungkan seluruh proses pengerjaannya.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengapresiasi cepatnya pembangunan PLTG Gorontalo. Selain itu Presiden menekankan pentingnya listrik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena tanpa listrik investor tidak akan masuk, tanpa listrik industri tidak akan berkembang.

Jokowi menambahkan mengingat pentingnya listrik bagi kehidupan masyarakat, maka Presiden mengeluarkan perpres 4 tahun 2016, untuk mempercepat infrastruktur kelistrikan, ini perlu dukungan semua pihak dan harus dioptimalkan.

“PLTG Gorontalo telah melayani kebutuhan listrik masyarakat secara penuh sejak 11 April 2016, bahkan pada bulan Januari lalu PLTG Gorontalo sudah bertahap masuk sistem. Dengan masuknya PLTG Gorontalo ini, akan menjadi jawaban kebutuhan listrik di wilayah Sulutgo dan mampu meningkatkan rasio elektrikfikasi di Gorontalo hingga 84,4%. Selain itu PLN berharap penambahan daya pasok listrik bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Gorontalo,” ujar Sofyan Basyir dalam rilisnya, Jumat (3/6/2016).

Sofyan menambahkan masuknya PLTG Gorontalo kedalam sistem kelistrikan mampu menutup kekurangan listrik yang pernah terjadi , sehingga saat ini tidak ada  defisit listrik di Gorontalo.

Beban puncak listrik pada sub sistem kelistrikan Gorontalo adalah 85 MW dengan jumlah pelanggan hingga akhir Mei 2016 mencapai 235.000 pelanggan. Dengan Beroperasinya PLTG Gorontalo akan sangat membantu dalam memenuhi permintaan pelanggan baru hingga 35.000 pelanggan di seluruh Provinsi Gorontalo.

PLTG Gorontalo juga berperan untuk memenuhi kebutuhan listrik di propinsi Sulawesi Utara malalui sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Utara – Gorontalo 150kV.

Total keseluruhan daya mampu sistem Sulutgo saat ini sebesar 414 MW dengan beban puncak mencapai 330 MW, ini artinya ada cadangan listrik sebesar 84 MW.

Dalam program 35.000 MW, Sulawesi secara keseluruhan akan mendapatkan alokasi pembangkit dengan total kapasitas mencapai 3470 MW yang tersebar di Sulawesi dan pulau-pulau kecil sekitarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper