Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pistol Baru Pindad Diborong Perbakin

Pindad meluncurkan empat produk senjata baru yaitu senapan serbu SS3, Senapan Serbu SS2 Subsonic 5,66 milimeter, Submachine Gun PM3, dan Pistol G2 Premium.
Pindad
Pindad

Bisnis.com, JAKARTA - Produk Pistol G2 Premium langsung laris saat diluncurkan. Perbakin memesan 2.000 pucuk senjata produk terbaru PT Pindad (Persero) tersebut.

Pindad meluncurkan empat produk senjata baru yaitu senapan serbu SS3, Senapan Serbu SS2 Subsonic 5,66 milimeter, Submachine Gun PM3, dan Pistol G2 Premium.

PT Lokta Karya Perbakin, perusahaan pegimpor dan distributor senjata untuk anggota Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) langsung memesan 2.000 pucuk Pistol G2 Premium.

Direktur Utama Pindad Silmy Karim dan Ketua Umum Perbakin Bambang Trihatmojo menandatangani kontrak pemesanan 2.000 puncuk senjata api itu di Kementerian Pertahanan pada Kamis (9/6/2016) di hadapan Menteri Pertahanan Ryamizad Ryacudu.

Silmy menjelaskan kontrak pemesanan 2.000 pucuk Pistol G2 Premium hanya tahap pertama dari rencana total pemesanan 10.000 senjata oleh Lokta Karya. Sepucuk senjata api itu dihargai sekitar Rp35 juta yang berarti Pindad berpotensi meraup Rp350 miliar.

Bambang menjelaskan pembelian Pistol G2 Premium adalah upaya Perbakin ikut mendorong perkembangan industri domestik. Senjata laras pendek tersebut juga dinilai tidak kalah dibandingkan produk luar negeri yang selama ini digunakan oleh anggota Perbakin.

“Kami merasa harus ikut memasarkan produk dalam negeri. Perbakin rencananya akan mengajukan Pistol G2 Premium ke asosiasi tembak reaksi internasional supaya bisa dipakai untuk pertandingan tingkat internasional,” kata Bambang Trihatmojo, Ketua Umum Perbakin.

Pindad tahun ini menargetkan nilai penjualan produk naik 50% dari sekitar Rp2 triliun pada 2015 menjadi Rp3 triliun pada 2016. Laba yang diincar Pindad adalah 10% dari total pendapatan.

Porsi terbesar penjualan Pindad masih berasal dari produk amunisi yaitu 50%, diikuti oleh kendaraan tempur sebesar 30%, dan senjata api sebesar 20%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper