Bisnis.com,JAKARTA—Pemerintah tegaskan bahwa proyek transmisi bawah laut arus searah high voltage direct current (HVDC) bertengangan 500 kilovolt (kV) yang menghubungkan Sumatra dan Jawa akan tetap beroperasi.
Wakil Ketua Unit Pelaksanaan Program Pembangunan Ketenagalistrikan (UP3KN) Agung Wicaksono menjelaskan proyek transmisi yang akan memakai teknologi kabel tegangan tinggi dengan kapasitas 500 kV tersebut akan tetap berjalan lantaran sudah disepakati masuk ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2025.
“Proyek ini [HVDC] wajib dilaksanakan [oleh PLN],” tegas Agung kepada Bisnis akhir pekan lalu.
Dia mengaku pemerintah akan memberikan dukungan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) agar tetap melaksanakan proyek transimisi bawah laut arus searah high voltage direct current (HVDC) 500 kilovolt (kV) yang menghubungkan Sumatra dan Jawa.
Adapun jika nantinya PLN mengalami kesulitan keuangan lantaran tidak ekonomisnya program tersebut bagi perseroan, pemerintah dapat memberikan jalan keluar. “PLN membuat kajian tetapi bukan untuk membatalkan. Kajian tersebut untuk dampak terhadap keuangan PLN seperti apa, nanti dari situ negara dapat memberikan keputusan atau dukungan untuk supaya ini [proyek HVDC] jalan bagaimana,” jelas Agung.
Yang jelas, lanjut Agung keberlangsungan proyek ini harus berjalan berikut dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel 9&10.
Proyek transmisi yang mengubungkan Pulau Sumatra-Jawa memakai teknologi kabel tegangan tinggi berkapasitas 500 kilovolt (kV) dengan arus searah. Kabel ini rencananya menyalurkan tenaga listrik sebesar 3.000 MW dari pembangkit milik produsen listrik swasta (Independent Power Producer/IPP yakni PLTU Sumsel 8, 9 dan 10 ke Pulau Jawa.