Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta para pejabat untuk menggenjot pemanfaatan sektor perikanan di Natuna, Kepulauan Riau karena baru 8,9 persen yang dimanfaatkan dari potensi yang dimiliki.
"Perikanan di Natuna hanya sebesar 8,9 persen dari potensi yang kita miliki. Oleh sebab itu ini perlu dipercepat lagi sehingga bisa mendatangkan manfaat bagi kita," kata Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas membahas pengembangan potensi ekonomi Kepulauan Natuna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (29/6/2016).
Menurut Presiden, ratas ini merupakan kelanjutan dari kunjungan dan rapat yang diadakan di atas KRI Imam Bonjol yang berlayar di Laut China Selatan pada pekan lalu.
"Dalam ratas tersebut sudah saya sampaikan untuk fokus yang ingin kita kerjakan di sana (Natuna), pertama yang berkaitan dengan industri perikanan, kedua yang berkaitan dengan industri migas dan yang ketiga yang berkaitan dengan pertahanan," katanya.
Presiden mengatakan tiga hal ini perlu diperdalam lagi dalam ratas ini pada Rabu.
Terkait dengan potensi migas, Presiden juga meminta segera dilakukan usaha agar cepat produksi semua.
Presiden mengungkapkan potensi migas di Natuna dari 16 blok migas yang ada, baru lima blok yang produksi, tujuh blog masih dalam tahap eksplorasi dan empat blok masih dalam proses terminasi.
"Untuk menjaga sumber daya alam kita, menjaga kedaulatan kita di Natuna sebagai wilayah terdepan, di dalam rapat terbatas yang lalu telah perintahkan TNI, khususnya TNI Angkatan Laut dan Bakamla agar meningkatkan patroli dan penjagaan di kawasan Natuna," katanya.
Untuk itu Presiden meminta beberapa infrastruktur yang ada di Natuna segera dibangun.
JOKOWI: Genjot Pemanfatan Sektor Perikanan di Natuna
Presiden Joko Widodo meminta para pejabat untuk menggenjot pemanfaatan sektor perikanan di Natuna, Kepulauan Riau karena baru 8,9% yang dimanfaatkan dari potensi yang dimiliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
56 menit yang lalu