Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan, menegaskan kandungan dalam vaksin palsu tak berefek samping bagi anak-anak yang terlanjur terpapar.
"Kalau efek jelek, atau efek samping dari seluruh komponen ini, harusnya tidak terjadi. Karena memang ini zat yang anak bisa menerimanya," ujar Pulungan, di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (15/7/2016).
Zat yang terkandung dalam vaksin palsu antara lain NaCl (natrium klorida), anti pertusis dan hepatitis B pada vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus).
"Untuk kandungan memang. Pertama, kemungkinan isinya adalah NaCl (garam) tetap ada dan betul memang data dari menteri kesehatan. Lalu, isinya antigen pertusis. Bisa jadi ini vaksin yang sudah dilemahkan atau sisa vaksin atau vaksin oplosan yang dipakai. Tentu tidak akan keluar antibodi," kata dia.
"Ketiga, harusnya DPT tetapi diisi hanya satu yakni vaksin hepatitis B. Jadi jelas ini isinya berbeda," kata Pulungan.
Kendati begitu, lanjut dia, infeksi bisa muncul jika pengolahan vaksin dilakukan tak steril. Selain itu, anak jelas tidak mendapatkan imunitas yang seharusnya didapatkan.
"Tetapi yang paling jelek, adalah anak tidak mendapat imunitas yang harusnya didapat. Kalau ini dilakukan dengan cara tidak steril, kemungkinan infeksi. Seharusnya kalau infeksi akan terjadi infeksi akut," pungkas dia.
Vaksin Palsu, IDAI: Efek Samping Harusnya Tidak Ada
Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan, menegaskan kandungan dalam vaksin palsu tak berefek samping bagi anak-anak yang terlanjur terpapar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
3 jam yang lalu
Gejolak Akibat Harga Kopi Melonjak
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
58 menit yang lalu
OPINI : Kunci Penguatan Bulog
3 jam yang lalu