Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengetesan kesehatan terhadap anak-anak yang pernah diimunisasi dalam kurun waktu peredaran vaksin palsu di rumah-rumah sakit yang diduga menggunakan vaksin palsu.
"Kementerian Kesehatan harus segera mendatangi fasilitas-fasilitas layanan kesehatan yang diduga melakukan imunisasi dengan vaksin palsu untuk melakukan pengecekan," kata Saleh melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (15/7/2016).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan anak-anak yang diduga diimunisasi menggunakan vaksin palsu perlu dites kesehatan dan kekebalan tubuhnya.
Selanjutnya, berdasarkan pemeriksaan kesehatan dan kekebalan tubuh tersebut, dokter pemerintah menentukan apakah anak tersebut perlu diimunisasi ulang atau tidak.
"Bila ada perlakuan medis yang akan diterapkan, Kementerian Kesehatan harus meminta persetujuan dari orang tua anak terlebih dahulu," tuturnya.
Menurut Saleh, tes kesehatan itu merupakan bagian dari amanat yang disepakati oleh Komisi IX dan Kementerian Kesehatan dalam rapat pada Kamis (14/7).
"Pemeriksaan kesehatan perlu segera dilakukan sehingga tidak menimbulkan kepanikan dan kegalauan berlebihan dari para orang tua yang anaknya mendapatkan imunisasi di fasilitas-fasilitas layanan kesehatan tersebut," katanya.
Kementerian Kesehatan telah mengumumkan 14 rumah sakit dan delapan bidan yang diduga memberikan vaksin palsu kepada pasiennya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX pada Kamis.
Anggota DPR: Terduga Pengguna Vaksin Palsu Perlu dites
Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay meminta Kementerian Kesehatan untuk melakukan pengetesan kesehatan terhadap anak-anak yang pernah diimunisasi dalam kurun waktu peredaran vaksin palsu di rumah-rumah sakit yang diduga menggunakan vaksin palsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 menit yang lalu