Bisnis.com, SURABAYA - PT Pertamina (Persero) mengakui ada beberapa SPBU di Surabaya yang sudah tidak menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium lantaran ada tren penurunan konsumsi.
Area Manager Communication and Relations Pertamina MOR V, Heppy Wulansari mengatakan secara garis besar ada dua hal yang menjadi faktor utama bahwa ada SPBU yang tidak menjual Premium, yakni adanya penurunan omzet Premium yang cukup tajam dan tingginya minat SPBU untuk program SPBU Khusus (hanya menjual BBM di luar Premium dan Solar).
"Untuk beberapa bulan berjalan ini dan dan perkiraan ke depan, merupakan sejarah baru Premium mengalami penurunan penjualan," katanya, Kamis (28/7/2016).
Dia menjelaskan penurunan penjualan Premium memang dipengaruhi beberapa aspek, terutama karena hadirnya Pertalite serta tipisnya selisih harga Premium dangan Pertalite maupun dengan Pertamax.
Adapun Pertamina mencatat, konsumsi Premium pada 2015 sekitar 14.000 kl/hari dan pada Juli 2016 menjadi hanya 9.400 kl/hari atau turun 33%. Tren penurunan ini diprediksi terus terjadi ke depan.
Di sisi lain penjualan Pertalite saat ini sudah mencapai 4.950 kl/hari. Adapun konsumsi harian Pertamax dibandingkan dengan 2015 mengalami kenaikan 37%.
Dia menambahkan besaran penurunan konsumsi Premium di SPBU bervariatif hingga ada yang mencapai atas 50%.
Untuk SPBU khusus ini kriteria yang diberikan Pertamina adalah berada dekat lokasi pemukiman, lahan tidak luas dan kesanggupan dari Pengusaha SPBU.
"Terhadap fenomena penurunan premium yakni merupakan dampak dari mekanisme pasar, tapi Pertamina akan tetap selektif terhadap SPBU yang tidak menjual Premium dan Pertamina seperti di Ketintang Surabaya, dan terus menjaga agar Premium tetap ada dan tersedia di setiap wilayah kota/kabupaten," imbuhnya.