Ada Bahan Bakar Alternatif dari Plastik di Subang

Pada saat pemerintah tengah merumuskan regulasi cukai plastik sebagai salah satu cara untuk mengatasi persoalan sampah plastik, Rumah Inspirasi Subang tengah merintis produksi bahan bakar alternatif (BBA) dari plastik.

Asep Mh Mulyana - Bisnis.com

Kamis, 4 Agustus 2016 | 15:02

Seorang petugas Rumah Inspirasi Subang menunjukkan mesin Threepod F4 untuk mengolah limbah plastik menjadi bahan bakar alternatif sambil menenteng jeriken berisi BBA hasil olahan, di Kelurahan Dangdeur, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Jabar, Kamis (4 Agustus 2016). Pengelolaan sampah plastik terpadu itu disokong program CSR PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field. / Bisnis-Asep Mh Mulyana

Bisnis.com, SUBANG - Pada saat pemerintah tengah merumuskan regulasi cukai plastik sebagai salah satu cara untuk mengatasi persoalan sampah plastik, Rumah Inspirasi Subang tengah merintis produksi bahan bakar alternatif (BBA) dari plastik.

Meskipun produksinya masih sangat kecil yaitu hanya 20 liter per bulan, bahan bakar tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan BBM motor roda tiga pengangkut sampah milik organisasi itu.

Manajer Rumah Inspirasi Subang Yogi Burhanudin mengatakan produksi BBA merupakan salah satu hasil akhir dari pengelolaan sampah terpadu yang disokong program CSR PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field.

"Kami berharap proyek BBA bisa diterapkan di desa-desa lain sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik di Subang," katanya pada peresmian Rumah Inspirasi di Keluharan Dangdeur, Kecamatan Subang, Kabupaten Subang, Kamis (4/8/2016).

Bahan baku plastik dikumpulkan dari limbah plastik rumah tangga melalui mekanisme bank sampah yang disebut Bank Roentah Inspirasi. Bank sampah itu kini memiliki 150 nasabah .

Menurut Asisten Manajer Rumah Inspirasi Subang Asep Supriyadi, pada dasarnya semua plastik bisa diolah menjadi BBA. Namun limbah terbaik untuk menghasilkan BBA setara solar dan premium adalah plastik bening bekas botol air mineral.

Untuk menghasilkan BBA, limbah plastik yang sudah dipilah-pilah dimasukkan ke dalam mesin threepod untuk dibakar selama 45 menit. Mesin produksi BBA itu adalah buatan guru SMK 3 Madiun.

Asep mengemukakan setiap 1 kg sampah plastik menghasilkan 1 liter BBA. Proses pembakaran limbah plastik itu masih menggunakan gas tabung biasa, namun ke depannya akan menggunakan bio gas.

Field Manager PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field, Arman Mel Iskandar Hukom, menjelaskan BBA yang dihasilkan Rumah Inspirasi berpeluang dijadikan bahan campuran bahan bakar minyak.

"Energinya masih kurang dibandingkan dengan premium. Jadi masih perlu inovasi lanjutan untuk pengembangan bahan bakar alternatif ini.'

Menurut dia, program ini merupaKan komitmen perusahaan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. "Kami berharap program ini juga dikembangkan di daerah lain."