Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Pecat Gubernur The Fed Lisa Cook Buntut Dugaan Penipuan KPR

Trump melakukan langkah kontroversial dengan mengatakan telah memecat Gubernur The Fed Lisa Cook atas dugaan manipulasi KPR.
Gubernur Federal Reserve AS Lisa Cook dalam pertemuan terbuka Dewan Federal Reserve di Washington, DC, AS, pada Rabu, 25 Juni 2025./Bloomberg-Al Drago
Gubernur Federal Reserve AS Lisa Cook dalam pertemuan terbuka Dewan Federal Reserve di Washington, DC, AS, pada Rabu, 25 Juni 2025./Bloomberg-Al Drago

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump mengatakan dirinya memecat Gubernur The Fed Lisa Cook atas dugaan manipulasi pinjaman kredit kepemilikan rumah (KPR), langkah kontroversial yang berpotensi menguji independensi bank sentral AS.

Dalam suratnya yang dikutip dari Reuters pada Selasa (26/8/2025), Trump menyebut memiliki alasan yang cukup untuk memberhentikan Cook—perempuan Afrika-Amerika pertama yang menjabat di Dewan Gubernur The Fed—karena pada 2021 diduga menyatakan dua properti di Michigan dan Georgia sebagai tempat tinggal utama demi mendapatkan syarat kredit yang lebih ringan.

Trump dalam suratnya menuding Cook melakukan perilaku menipu dan berpotensi kriminal sehingga meragukan integritasnya. Dia mengklaim memiliki kewenangan berdasarkan Konstitusi AS dan Federal Reserve Act 1913 untuk memberhentikannya.

Cook menolak keputusan tersebut dan menegaskan Trump tidak memiliki dasar hukum untuk mencopotnya. 

“Tidak ada alasan hukum, dan dia tidak memiliki wewenang,” ujar Cook dalam pernyataan resmi yang disampaikan melalui kuasa hukumnya, Abbe Lowell. 

Dia menambahkan akan tetap menjalankan tugasnya sesuai mandat hingga 2038 setelah diangkat Presiden Joe Biden pada 2022.

Lowell menegaskan tuntutan Trump tidak memiliki dasar proses, substansi, maupun otoritas hukum. Dia berjanji akan menempuh jalur hukum untuk mencegah upaya pemecatan tersebut.

Isu mengenai pinjaman KPR Cook pertama kali diungkap pekan lalu oleh Direktur Federal Housing Finance Agency, William Pulte, yang kemudian merujuk kasus itu ke Jaksa Agung AS Pamela Bondi.

Menurut Undang-Undang The Fed, anggota dewan hanya dapat diberhentikan dengan alasan tertentu (for cause), meski ketentuan itu tak pernah diuji secara langsung sejak presiden AS cenderung menjaga jarak dari kebijakan moneter demi menjaga kepercayaan pasar.

Sejumlah pakar hukum menilai kasus ini bisa memunculkan perdebatan kompleks terkait kewenangan eksekutif, status unik The Fed, serta apakah dugaan pelanggaran sebelum masa jabatan bisa dijadikan dasar pemecatan. 

Peter Conti-Brown, pakar sejarah The Fed dari University of Pennsylvania, menilai transaksi hipotek Cook sudah diperiksa saat proses konfirmasi Senat. 

“Menggunakan hal itu sekarang sebagai alasan pemecatan tidak sesuai dengan konsep ‘for cause removal’,” ujarnya.

Dampak langsung terlihat di pasar obligasi AS. Imbal hasil obligasi tenor 2 tahun turun tajam, sedangkan tenor 10 tahun naik, mencerminkan ekspektasi pasar bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga namun dengan risiko kredibilitas dalam mengendalikan inflasi.

“Ini mencerminkan tekad pemerintahan Trump untuk merombak The Fed sekaligus peringatan bagi pejabat yang diangkat Biden. Hal ini menambah keyakinan bahwa suku bunga akan lebih rendah dari seharusnya," kata Tim Duy, analis SGH Macro Advisors.

Trump sebelumnya kerap menekan Ketua The Fed Jerome Powell agar menurunkan suku bunga, meski tidak jadi memecatnya karena masa jabatan Powell berakhir kurang dari setahun. Fokus Trump kini tertuju pada Cook. 

Jika berhasil, dia dapat menunjuk anggota keempat di Dewan Gubernur, memperkuat pengaruhnya terhadap arah kebijakan moneter AS.

Kasus Cook terkait KPR berasal pada 2021 saat masih berkarier sebagai akademisi. Dokumen keuangan 2024 menunjukkan Cook memiliki tiga pinjaman, dengan dua di antaranya tercatat sebagai “tempat tinggal utama”. Pinjaman kategori ini umumnya mendapat bunga lebih rendah dibanding kredit investasi.

Isu terhadap Cook juga mencuat di tengah kampanye lebih luas pemerintahan Trump untuk memangkas program keberagaman (diversity, equity, and inclusion/DEI) di lembaga pemerintah, yang telah mendorong mundurnya sejumlah pejabat perempuan dan minoritas. 

Trump bahkan menggunakan tuduhan serupa terhadap sejumlah lawan politik, termasuk Senator Adam Schiff.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro