Bisnis.com, JAKARTA−− Shell International Eastern Trading Company (SIETCO) dan PT Pertamina (persero) bersepakat untuk menambah produk olahan minyak dari kerja sama yang dijalin sejak Juli 2016 itu.
Sebelumnya, Pertamina dan Shell menandatangani kerja sama untuk mengolah minyak mentah asal Irak menjadi mogas.
Namun, karena naiknya konsumsi beberapa jenis produk seperti pertamax dan avtur, kedua belah pihak bersepakat menambah varian output kilang tersebut.
Penyerahan dokuemen dilakukan Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina Daniel S. Purba dan General Manager, Product East, Trading & Supply SIETCO Leong Wei Hung dan disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto bersama Presiden Direktur PT Shell Indonesia Darwin Silalahi.
Direktur Utama PT Pertamina (persero) Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya melakukan revisi perjanjian yang sebelumnya telah diteken guna mengoptimalisasi kerja sama yang berjalan selama denam bulan yaitu dari Juli hingga Desember.
Melalui kerja sama tersebut, dia berharap bisa menekan angka impor produk. Saat ini, katanya, impor produk berkurang sebesar 1,5 juta barel per bulan sejak beroperasinya Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Diharapkan, dengan kerja sama tersebut bisa menekan lagi angka impor produk sebesar 1 juta barel per bulan menjadi 6 juta barel per bulan dari sebelumnya sebesar 9 juta barel bulan.
Berdasarkan kesepakatan itu, volume minyak mentah yang akan diolah yakni 1 juta barel per bulan dan Pertamina dapat memperoleh produk bahan bakar, termasuk mogas, avtur, diesel, marine fuel oil (MFO) dan liquified petroleum gas (LPG).
“[Kontrak kerja sama] sudah ditandatangani Juli. Hari ini ada adendum untuk mengoptimalisasi,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (31/8/2016).
Dalam kesempatan yang sama, Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina Daniel S. Purba mengatakan sejak Juli, 1 juta barel premium telah didatangkan dari Singapura.
Adapun, pengiriman premium akan berlanjut hingga September mengingat masih tingginya kebutuhan dan kurangnya kemampuan dalam negeri untuk memenuhinya.
“Pertamax demand-nya besar, selain premium ada fleksibilitas untuk mengambil BBM (bahan bakar minyak) selain premium juga, pertamax dan bisa juga lakukan avtur, yang selama ini kami impor.”
General Manager, Product East, Trading & Supply SIETCO Leong Wei Hung mengatakan kerja sama ini menandai kerja sama antara kedua perusahaan. Adapun, pihaknya berharap bisa menjalin kerja sama di sektor lainnya dengan Pertamina.
“Kami menanti kerja sama berikutnya di proyek lainnya dengan Pertamina,” katanya.
Shell & Pertamina Sepakat Tambah Produk Olahan Minyak
Shell International Eastern Trading Company (SIETCO) dan PT Pertamina (persero) bersepakat untuk menambah produk olahan minyak dari kerja sama yang dijalin sejak Juli 2016 itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Duwi Setiya Ariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
Pernyataan Lengkap Ditjen Pajak soal PPN 12% Bukan Hanya untuk Barang Mewah
43 menit yang lalu