Bisnis.com, JAKARTA - Impor pangan --meliputi beras, gula, daging sapi dan gandum-- yang tercatat pada semester I 2016 merupakan carry over dari [jatah impor] 2015 yang realisasinya dilakukan pada awal 2016 (Januari-Pebuari).
Untuk 2016, Kementerian Pertanian mencatat tidak ada impor beras, bawang, cabe, bahkan jagung turun 60%.
Terkait anomali iklim akibat el nino 2015 dan la nina 2016, yang semula diprediksi akan mengganggu produksi, ternyata yang tetjadi sebaliknya. El nino 2015 dapat teratasi dan La nina 2016 (musim kemarau basah) adalah berkah untuk petani, khususnya padi, jagung dan kedele.
Strategi Kementerian Pertanian untuk memanfaatkan lahan tadah hujan dengan mengembangkan embung, long storage, dam parit, dan sumur dangkal dapat meningkatkan luas tambah tanam Oktober 2015-September 2016 hingga 1,2 juta ha. Dengan capaian ini diprediksi tidak akan ada paceklik tahun ini dan seterusnya
IMPOR PANGAN: 'Jatah' 2015 Direalisasikan 2016
Impor pangan --meliputi beras, gula, daging sapi dan gandum-- yang tercatat pada semester I 2016 merupakan carry over dari [jatah impor] 2015 yang realisasinya dilakukan pada awal 2016 (Januari-Pebuari).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Martin Sihombing
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
16 menit yang lalu
Ekonom: Harusnya Pengusaha Lebih Takut PPN 12% dibanding UMP 6,5%
2 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
2 jam yang lalu