Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Deutsche Bank Asia Taimur Baig menyatakan peningkatan kepercayaan ekonomi di sektor nonkomoditas semakin membaik sehingga dapat bangkit dari volatilitas harga komoditas dan defisit infrastruktur.
Kondisi makroekonomi yang terus mengalami perbaikan, selain didukung oleh moneter, juga didorong oleh agenda fiskal yang kredibel.
Deutsche Bank memprediksi bank sentral akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga acuan pada tahun ini. Perkiraan laju tingkat inflasi di bawah dari target 3%-5% menciptakan ruang gerak bagi otoritas moneter untuk menurunkan Bank Indonesia 7-day Reverse Repo Rate.
“Momentum pertumbuhan sedang membaik dibandingkan 12 bulan lalu. Pada Agustus, impor tahunan non-minyak berubah positif untuk pertama kalinya dalam dua tahun terakhir, dan produksi meningkat,” ucapnya di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Di sisi fiskal, optimisme terkait potensi untuk meningkatkan efisiesi pengumpulan pajak dengan kebijakan administrasi pajak yang lebih efektif. Selain itu, repatriasi dana dari program amnesti pajak diyakini akan melebihi ekspektasi sehingga mampu mengisi kesenjangan anggaran.
Kepala Perwakilan Deutsche Bank di Indonesia Kunardy Lie menyatakan investor asing optimistis atas upaya pemerintah dalam memperbaiki iklim usaha di Indonesia. Dia menyebutkan pasar ekuitas dala negeri juga mengalami lonjakan positif dengan peningkatan Jakarta Composite Index (JCI) sekitar 18% pada tahun ini.
“Komoditas konsumen, sektor industri, dan sektor keuangan yang secara umum tampil gemilang di tengah pasar,” katanya.