Bisnis.com, JAKARTA - Guna mengatasi masalah produktivitas dan penyakit bawang merah, PT East West Indonesia (Ewindo) memperkenalkan benih bawang merah varietas Sanren F1.
Salah satu penyakit yang seringkali menyerang tanaman bawang merah pada musim penghujan adalah busuk daun.
Serangan penyakit ini dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerusakan 50 persen tenaman dan bahkan dapat mencapai seratus persen. Potensi gagal panen dan kerugian yang dihadapi petani pun menjadi sangat tinggi.
Dalam peluncuran varietas Sanren F1 Ewindo menggandeng lembaga nirlaba Prisma (Promoting Rural Income through Support for Markets in Agricultura).
Direktur Penjualan dan Pemasaran Ewindo Afrizal Gindow menjelaskan, bawang merah varietas baru ini adalah hasil penemuan dari breeder atau peneliti Ewindo di Indonesia. Bawang merah Sanren F1 diyakini merupakan yang pertama di dunia yang memiliki keunggulan mampu berproduksi dengan baik ketika ditanam pada musim kering ataupun hujan.
"Penemuan varietas ini merupakan solusi terhadap persoalan yang dihadapi petani bawang merah di Indonesia," ujarya.
Menurut Afrizal, penemuan varietas baru ini merupakan sumbangsih alam memacu pertumbuhan dan kemajuan bidang agroindustri, khususnya budi daya hortikultura di Indonesia. Dia berharap dengan pengenalan cara budi daya itu mampu mendorong peningkatan kesejahteraan petani bawang merah.
Seperti diketahui, sambungnya, bibit bawang merah yang ada selama ini sulit untuk dibudidayakan pada musim hujan dengan curah hujan tinggi. Umumnya pada musim tersebut tanaman bawang akan mudah busuk dan rusak akibat serangan penyakit.
Bibit bawang merah varietas Sanren itu diperkenalkan pada acara Festival Bawang Merah 2016 di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (17/11/2016).
Acara ditandai dengan panen raya bawang merah varietas Sanren F1 yang dihadiri oleh Dinas Pertanian Lombok Timur.
Kegiatan itu merupakan rangkaian Festival Bawang Merah 2016 yang sebelumnya telah digelar di beberapa area di Indonesia.
Usman, petani bawang merah dari Lombok Timur mengatakan selama ini petani seringkali merugi jika menanam bawang di musim hujan. Namun, hal tersebut bisa diatasi dengan adanya varietas baru yang adaptif terhadap curah hujan tinggi.
"Saya sudah mencoba menanam varietas Sanren F1 dan hasilnya bisa mencapai 30 ton per ha-35 ton per ha. Biaya yang dikeluarkan untuk budidaya juga lebih ringan jika dibanding menanam dengan menggunakan umbi bibit," kata Usman.
Bawang Merah, Ewindo Perkenalkan Benih Tahan Daun Busuk
Guna mengatasi masalah produktivitas dan penyakit bawang merah, PT East West Indonesia (Ewindo) memperkenalkan benih bawang merah varietas Sanren F1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Bambang Supriyanto
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Menakar Nasib Spektrum Frekuensi Merger FREN dan EXCL
4 jam yang lalu